Bukittinggi (ANTARA News) - Masyakarat Bukittinggi, Sumatera Barat, mulai terserang batuk, pilek, dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) menyusul kabut asap dari pembakaran lahan dan hutan yang menyelimuti udara kota itu.

"Tiga penyakit ini merupakan ancaman yang sangat berbahaya ditimbulkan oleh kabut asap. Kita sarankan warga menggunakan masker jika ingin bepergian ke luar rumah," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bukittinggi, Syofia Dasmauli, di Bukittinggi, Minggu.

Dia mengimbau, agar masyarakat mewaspadai ketiga penyakit tersebut karena menurutnya munculnya kabut asap memicu meningkatnya penyakit-penyakit tersebut. "ISPA, batu dan pilek bisa meningkat akibat pengaruh cuaca serta kabut asap di Bukittinggi," katanya.

"Catatan dari Dinkes, dampak kabut asap yang sampai ke Bukittinggi sudah menyebabkan sejumlah warga terserang tiga penyakit itu," tambahnya tanpa merinci.

Sebutnya, sebelum munculnya kabut asap, Dinkes Bukitting pada tahun 2011 sudah meningkatkan pengawasan terhadap sepuluh penyakit, yakni ISPA, gastritis, common cold, hipertensi, penyakit alergi, infeksi, chepalgia, pelupa dan jaringan periapikal, tonsilitis dan penyakit lain.

"Pengaruh cuaca serta munculnya kabut asap, membauat ISPA menjadi penyakit yang menonjol dengan tingkatan penderita lebih banyak nantinya," ucapnya.

Data tahun 2010, sebutnya, presentasi penyakit ISPA mencapai 31.066 persen, gastritis 9.519 persen, common cold 8.933 persen, hipertensi 8.027 persen, dan penyakit alergi 5.693 persen.

Lalu infeksi hanya 3.547 persen, chepalgia 3.117 persen, pelupa dan jaringan periapikal 3.089 persen, tonsilitis 2.012 persen dan penyakit lainnya pada saluran pernafasan bagian atas sebanyak 2.141 persen.

Dinkes Bukittingi, ungkapnya, sudah merancang 15 program upaya mengawasi peningkatan 10 penyakit tersebut dengan memaksimalkan kinerja Puskesmas, Pustu dan Puskeskel yang ada di Bukittingi. Di Bukittinggi sendiri terdapat tujuh Puskesmas, 15 Pustu dan 24 Puskeskel.

Ke-15 program itu, diantaranya meningkatkan upaya kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan dasar masyarakat, pengawasan obat, promosi kesehatan masyarakat serta program lainnya yang berhubungan penyakit menular dan wabah.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011