New York (ANTARA) - Wall Street beragam pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan indeks saham utama sebagian besar lebih rendah dipimpin oleh penurunan lebih dari dua persen di Nasdaq, karena investor menjual ekuitas teknologi dan pertumbuhan ternama menjelang pertemuan Federal Reserve minggu ini dan perkiraan kenaikan suku bunga.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 1,05 poin atau 0,003 persen, menjadi menetap 32.945,24. Indeks S&P 500 berkurang 31,20 poin atau 0,74 persen, menjadi berakhir di 4.173,11 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 262,59 poin atau 2,04 persen, menjadi ditutup di 12.581,22 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan teknologi masing-masing merosot 2,89 persen dan 1,9 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor keuangan naik 1,25 persen, merupakan kelompok berkinerja terbaik.
Perkembangan dalam konflik Ukraina-Rusia menambah kehati-hatian investor ketika delegasi Rusia dan Ukraina mengadakan pembicaraan putaran keempat pada Senin (14/3/2022), tetapi tidak ada kemajuan yang diumumkan, sementara pasukan Rusia mengizinkan konvoi mobil pertama untuk melarikan diri dari pelabuhan Mariupol yang dikepung di Ukraina.
Saham Apple Inc jatuh 2,7 persen dan paling membebani S&P 500 dan Nasdaq setelah pemasoknya Hon Hai Precision Industry Co Ltd, yang dikenal sebagai Foxconn, menghentikan operasi di Shenzhen China di tengah meningkatnya kasus COVID-19.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam tiga tahun pada Rabu (16/3/2022) dalam upaya untuk memerangi kenaikan inflasi.
"Kami melihat rotasi ke dalam saham bervaluasi rendah dan menjauh dari saham pertumbuhan, dan banyak dari itu terkait dengan apa yang terjadi pada suku bunga," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago.
"Pasar ekuitas akan ditantang ke depan, dan hari ini adalah contoh lain dari itu."
Sektor teknologi dan konsumer nonprimer adalah hambatan terbesar pada S&P 500. Suku bunga yang lebih tinggi adalah negatif untuk saham teknologi dan pertumbuhan karena penilaian mereka lebih bergantung pada arus kas masa depan.
Indeks Russell 2000 dari saham-saham berkapitalisasi kecil jatuh 1,9 persen dan turun lebih dari 20 persen dari rekor penutupan tertinggi November. Indeks volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, naik.
Sektor energi merosot 2,9 persen, karena minyak mentah Brent turun di bawah 110 dolar AS per barel, seminggu setelah naik setinggi 139 dolar AS karena krisis Ukraina. Harga minyak dan komoditas lainnya melonjak menyusul sanksi keras Barat terhadap Rusia.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 14,26 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 13,7 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Baca juga: Wall Street akhir pekan anjlok, Indeks Dow Jones merosot 229,88 poin
Baca juga: Wall Street ditutup jatuh, inflasi tinggi picu pengetatan agresif Fed
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022