Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali mengerahkan lima truk tangki untuk mengatasi krisis air minum yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kubu dan Abang, Kabupaten Karangasem, akibat musim kemarau berkepanjangan.
"Sedikitnya lima truk tangki telah dikerahkan untuk memberikan pelayanan air bersih secara cuma-cuma," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, sebuah truk tangki milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bali sudah beroperasi di Kecamatan Kubu sejak Sabtu (17/9), menyusul Minggu empat truk milik Dinas Sosial setempat.
Selain itu Pemkab Karangasem juga sudah mengerahkan hal yang sama, dengan harapan krisis air minum yang dihadapi masyarakat di sejumlah desa di daerah ujung timur itu segera dapat diatasi.
Ketut Teneng menjelaskan, pengerahan armada tersebut tidak tertutup kemungkinan ditambah, jika kondisi di lapangan memang membutuhkan pasokan air yang tidak dapat dilayani dengan armada yang telah dikerahkan.
"Gubernur Bali Made Mangku Pastika telah menugaskan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), khususnya dinas PU dan dinas sosial untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna mengatasi masalah yang timbul di tengah-tengah masyarakat akibat musim kemarau," tutur Ketut Teneng.
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan, pihaknya juga mengerahkan sejumlah mobil tangki untuk membantu kesulitan air warganya di beberapa desa.
"Memang ada beberapa desa yang kini masih kesulitan air sehubungan curah hujan belum kunjung datang. Karena itu, kami akan mengerahkan mobil tangki untuk memasok kebutuhan mereka," ujarnya.
Geredeg mengakui pemerintah akan melakukan upaya pemasokan air ke desa-desa, namun jumlahnya belum dapat dipastikan sekarang.
Selain jumlahnya belum dapat dipastikan dikaitkan dengan jumlah keluarga yang membutuhkan, juga kehadiran mobil tangki tersebut kemungkinan baru hanya bisa melayani beberapa kecamatan saja.
Kekeringan tidak hanya di daerah Kubu, namun juga warga di Desa Seraya Barat, Timur dan Seraya Tengah, belakangan ini juga mengalami nasib serupa.
Melihat itu jika curah hujan tidak kunjung turun dalam sepekan ini, kekeringan dipastikan akan terus meluas.
Jadi tidak hanya di daerah Kubu dan seputar Seraya saja yang kering, bisa terus meluas ke sejumlah desa lainnya, yang juga hanya mengandalkan pasokan dari tadah hujan.
(T.I006/M026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011