mari bergandeng tangan memajukan sentra batik iniPamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur berupaya meningkatkan ekonomi para perajin batik tulis setempat melalui Sentra Batik Klampar, sebagai pusat kegiatan kerajinan, dan pemasaran batik tulis.
"Jadi, Sentra Batik Klampar ini merupakan tempat pembuatan hingga penjualan batik tulis, dengan sasaran para wisatawan atau masyarakat luar Pamekasan yang berkunjung ke Pamekasan," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di sela-sela acara peresmian sentra batik, Senin.
Sentra batik yang terletak di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan itu dibangun di atas lahan seluas satu hektare lebih, berjarak sekitar 5 kilometer ke arah barah laut Kota Pamekasan.
Pembangunan dilakukan sejak 2017 dan baru selesai pada akhir tahun 2021 dengan nilai total anggaran mencapai Rp5 miliar lebih.
Baca juga: Branding batik di kendaraan dinas Pamekasan menginspirasi pusat
Baca juga: Bupati Pamekasan luncurkan Rumah Batik Color
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menjelaskan, sentra batik di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan itu akan menjadi ikon bagi masyarakat di luar Pamekasan bahwa Pamekasan merupakan pusat kerajinan batik tulis.
Karena itu, sambung dia, semua pihak diharapkan bisa bekerja sama, saling bergandengan tangan memajukan sentra batik tersebut dengan cara menggencarkan promosi.
Dalam kesempatan itu Bupati juga menuturkan, bahwa sentra batik tulis tersebut dibangun sebelum dirinya memimpin Pamekasan. Kala itu, pembangunan sentra batik belum selesai, sehingga tidak bisa difungsikan oleh para perajin batik Pamekasan.
"Ini pembangunannya sejak tahun 2017 dan menghabiskan anggaran Rp5 miliar. Karena itu, agar pembangunan sentra batik ini bermanfaat, mari bergandeng tangan memajukan sentra batik ini. Salah satunya menggencarkan promosi, sehingga keberadaan sentra batik ini dikenal luas oleh masyarakat dan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini," kata Bupati.
Baca juga: Pemkab Pamekasan dorong perajin pasarkan batik secara "online"
Baca juga: Universitas Madura akan bantu pemasaran Batik Pamekasan via digital
Bupati memaparkan, ada tiga strategi yang perlu dilakukan. Pertama, mengenalkan keberadaan sentra batik kepada masyarakat luas.
Kedua, menjaga kualitas tetap bagus, dan ketiga, selalu ada barang yang hendak dijual, sehingga para pengunjung yang datang tidak pulang dengan kecewa saat datang ke sentra batik tersebut.
Bupati juga mengaku, dirinya sangat bersyukur, karena ekonomi kreatif di Kabupaten Pamekasan sudah mengalami kenaikan hingga tujuh persen pada tahun 2021.
Peresmian sentra batik tulis di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan itu ditandai dengan pemecahan kendi oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
Selanjutnya Bupati bersama rombongan meninjau secara langsung, proses pembuatan batik tulis dan berbagai jenis kerajinan bermotif batik, seperti tas batik, sepatu batik dan songkok batik dan dijual dan diproduksi di sentra batik tulis itu.
Baca juga: Pemkab Pamekasan alokasi Rp1,5 miliar bantu promosi UMKM
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menjelaskan, sentra batik di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan itu akan menjadi ikon bagi masyarakat di luar Pamekasan bahwa Pamekasan merupakan pusat kerajinan batik tulis.
Karena itu, sambung dia, semua pihak diharapkan bisa bekerja sama, saling bergandengan tangan memajukan sentra batik tersebut dengan cara menggencarkan promosi.
Dalam kesempatan itu Bupati juga menuturkan, bahwa sentra batik tulis tersebut dibangun sebelum dirinya memimpin Pamekasan. Kala itu, pembangunan sentra batik belum selesai, sehingga tidak bisa difungsikan oleh para perajin batik Pamekasan.
"Ini pembangunannya sejak tahun 2017 dan menghabiskan anggaran Rp5 miliar. Karena itu, agar pembangunan sentra batik ini bermanfaat, mari bergandeng tangan memajukan sentra batik ini. Salah satunya menggencarkan promosi, sehingga keberadaan sentra batik ini dikenal luas oleh masyarakat dan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini," kata Bupati.
Baca juga: Pemkab Pamekasan dorong perajin pasarkan batik secara "online"
Baca juga: Universitas Madura akan bantu pemasaran Batik Pamekasan via digital
Bupati memaparkan, ada tiga strategi yang perlu dilakukan. Pertama, mengenalkan keberadaan sentra batik kepada masyarakat luas.
Kedua, menjaga kualitas tetap bagus, dan ketiga, selalu ada barang yang hendak dijual, sehingga para pengunjung yang datang tidak pulang dengan kecewa saat datang ke sentra batik tersebut.
Bupati juga mengaku, dirinya sangat bersyukur, karena ekonomi kreatif di Kabupaten Pamekasan sudah mengalami kenaikan hingga tujuh persen pada tahun 2021.
Peresmian sentra batik tulis di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan itu ditandai dengan pemecahan kendi oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
Selanjutnya Bupati bersama rombongan meninjau secara langsung, proses pembuatan batik tulis dan berbagai jenis kerajinan bermotif batik, seperti tas batik, sepatu batik dan songkok batik dan dijual dan diproduksi di sentra batik tulis itu.
Baca juga: Pemkab Pamekasan alokasi Rp1,5 miliar bantu promosi UMKM
Baca juga: Pamekasan Promosikan Batik Tulis di Ajang Miss Universe 2021
Kabupaten Pamekasan merupakan satu dari empat kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, yang sebagian penduduknya bergantung pada penghasilan usaha batik tulis.
Perajin batik tulis di kabupaten itu tersebar di 38 sentra, dengan 933 unit usaha, dan 6.526 orang menggantungkan nasibnya pada jenis usaha kreatif ini.
Menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan, ekonomi usaha batik menyumbang 1-2 persen dalam sektor industri, lebih rendah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 35,66 persen, kemudian posisi kedua ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran (19,61 persen), dan kontribusi terbesar ketiga adalah sektor konstruksi, yakni 10,12 persen.
Baca juga: Disparibud gandeng desainer internasional promosikan batik Pamekasan
Kabupaten Pamekasan merupakan satu dari empat kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, yang sebagian penduduknya bergantung pada penghasilan usaha batik tulis.
Perajin batik tulis di kabupaten itu tersebar di 38 sentra, dengan 933 unit usaha, dan 6.526 orang menggantungkan nasibnya pada jenis usaha kreatif ini.
Menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan, ekonomi usaha batik menyumbang 1-2 persen dalam sektor industri, lebih rendah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 35,66 persen, kemudian posisi kedua ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran (19,61 persen), dan kontribusi terbesar ketiga adalah sektor konstruksi, yakni 10,12 persen.
Baca juga: Disparibud gandeng desainer internasional promosikan batik Pamekasan
Baca juga: Lebaran batik ala Pemkab Pamekasan
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022