Surabaya (ANTARA) - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim menghadirkan penceramah kondang Ustaz Das'ad Latif saat digelar pelatihan bagi aparatur sipil negara di wilayah setempat.

"Ini agar peserta mendapat penguatan mental spiritual," ujar Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai di sela pelatihan di Aula Gedung BPSDM Jatim di Surabaya, Senin.

Materi ini, kata dia, menjadi penguatan dalam mewujudkan Kompetensi ASN yang ber-AKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).

Para peserta yang hadir yakni Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA), Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) dan Latihan Dasar (Latsar) CPNS serta ASN tak hanya ditempa dengan materi-materi seputar pemerintahan.

Dalam kesempatan itu, sebanyak 160 peserta PKA dan PKP hadir secara luring, dan 500 orang peserta Latsar CPNS dan ASN mengikuti melalui daring.

Menurut Aries Agung Paewai, melalui ceramah kepemimpinan ber-AKHLAK ini diharapkan para peserta memiliki karakter yang amanah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

"Pengembangan kompetensi bukan hanya proses menimba ilmu administrasi dan pemerintahan. Namun, penting sekali dalam diri ASN tertanam kepribadian yang lebih baik sesuai tuntunan agama," kata dia.

Sementara itu, Ustaz Das'ad Latif menyampaikan bahwa seorang pemimpin adil menjadi salah satu dari tujuh golongan manusia yang akan mendapat perlindungan Allah SWT di hari penghitungan kelak.

Namun, kata dia, tidak mudah untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang adil dan amanah sekaligus bahagia.

Ulama yang juga dosen Public Relations Universitas Hasanuddin Makassar itu juga membagikan tip agar menjadi seorang pemimpin yang amanah sekaligus bahagia.

Pertama, senantiasa menuntut ilmu secara berkelanjutan, lalu menghaluskan tutur kata, menyambung tali persaudaraan dengan prasangka baik, bersedekah, serta mendirikan ibadah di sepertiga malam.

"Karena yang membedakan anda dengan orang lain adalah ilmu. Pangkat boleh sama, golongan boleh sama, tapi ilmu dan kualitas diri itu yang akan membedakan," ucapnya.*

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022