Kampung Akuarium hanya bagikan tanahJakarta (ANTARA) - Warga Kampung Akuarium, Jakarta Utara, hanya membagikan tanah untuk ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
"Kampung Akuarium hanya bagikan tanah," ujar Ketua Rukun Tetangga 012/RW04 Kelurahan Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara Topas Juanda di Jakarta Utara, Senin.
Menurut Topas, protokoler Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menelepon pada malam hari, untuk memberitahukan bahwa tanah dari Kampung Akuarium akan dibawa ke titik nol IKN baru di Kalimantan Timur mewakili Provinsi DKI Jakarta.
"Sebelumnya kaget juga, malam ditelepon oleh protokol, katanya mewakili DKI Jakarta, tanah untuk gubernur se-Indonesia, mengambil tanahnya dari Kampung Akuarium," kata Topas.
Baca juga: Warga Kampung Akuarium ambilkan tanah yang subur untuk IKN
Topas menduga terpilihnya Kampung Akuarium tidak lepas dari sejarah perjuangan warga di sana untuk memperoleh haknya kembali setelah sempat tergusur di masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Mungkin yang ada maknanya penting yaitu dari tergusur dan dibangunkan kembali (Kampung Akuarium)," kata Topas.
Sedangkan air yang dibawa Anies ke titik nol IKN baru masih belum diketahui asal-usulnya.
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim saat dihubungi pada Senin, masih belum memberikan keterangan apapun terkait asal usul air yang kini sudah menyatu dalam wadah yang dinamakan Kendi Nusantara tersebut.
Baca juga: Warga senang Anies ambil tanah dari Kampung Akuarium untuk IKN baru
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menganggap proses penyatuan tanah dan air yang dibawa seluruh gubernur di Indonesia ke titik nol Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, akan menjadi momen bersejarah yang akan selalu dikenang generasi mendatang.
“Seluruh gubernur, seluruh daerah kumpul dan menyatukan tanah-tanah yang ada di wilayah Indonesia ini. Jadi ini sebuah sejarah yang menurut saya mungkin tak ada di dunia, baru kali ini terjadi di Indonesia," tutur Isran di kawasan titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Senin, sebagaimana tayangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022