Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat bersiap menjadi tuan rumah Festival Hak Asasi Manusia (HAM) 2022 yang rencana digelar pada 9-11 November mendatang.

"Diusulkan ada tiga opsi waktu dan yang terpilih November," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai melakukan pemaparan konsep kegiatan itu kepada perwakilan Komnas HAM, Kantor Staf Presiden (KSP), dan International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) di Paseban Sri Bima Balai Kota Bogor, Senin.

Dalam pemaparan usulan konsep Festival HAM 2022, katanya, sebagai tuan rumah Kota Bogor ingin mengusung tema keberagaman, harmoni, dan membangun lingkungan yang terbuka atau inklusi.


Keberagaman merupakan potret utama di Kota Bogor yang susah payah dijaga dengan membangun harmoni di atas keberagaman melalui kebijakan-kebijakan menuju kota inklusi.

"Tiga kata kunci ini bisa diturunkan berbagai macam aktivitas, kegiatan, diskusi sebagai rangkaian Festival HAM. Penekanan poin kota inklusi mimpi Kota Bogor berangkat menuju itu," kata dia.

Secara umum, kata Bima, konsep acara diwacanakan merakyat tidak terlalu dibedakan antara pejabat atau elite dengan masyarakat umum agar semua yang terlibat merasa memiliki acara ini.

Baca juga: INFID mendorong pemda, DPRD, masyarakat wujudkan kabupaten/kota HAM

Ia juga menyatakan keinginan Festival HAM benar-benar melihat praktik acara yang membanggakan itu langsung di lapangan, atau bukan lewat video.


"Kita lihat langsung di lapangan bagaimana praktik keseharian itu. Konsep keseluruhan partisipatif. Kita desain acara di lapangan, seperti di kampung tematik Mulyaharja dan kampung Labirin di Suryakencana," katanya.

Selain gelaran utama Festival HAM berupa harmonisasi keberagaman, Bima Arya menginginkan ada acara menginap di rumah sewaan atau "homestay" dengan menggelar lomba karya tulis bagi mahasiswa terkait dengan isu-isu HAM.
Selain itu, pawai budaya di Suryakencana yang selama ini menjadi tanda harmonisasi budaya.

Baca juga: Moeldoko tegaskan HAM harus dihormati bukan ditakuti

Dia optimistis jika digelar akhir tahun dengan keadaan pandemi sudah mulai berlalu, semua jauh lebih baik dan suasana pawai budaya bisa seperti gelaran.

"Saya harap partisipatif ini tergambar dari seluruh kegiatan, tentu Kota Bogor harus bisa menjadi 'showcase' dari tema yang kita usung," katanya.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menambahkan beberapa hal dibahas, termasuk tema besar dari Festival HAM yang ingin mendorong inklusivitas, penghormatan pada keberagaman.

Selain itu, mempersiapkan Festival HAM sebagai kegiatan internasional bukan hanya level nasional.

"Konsep dari Pak Wali Kota bagus dan akan diperkuat dengan ide dan konsep dari Komnas HAM, INFID, dan KSP," katanya.

Baca juga: KSP sebut pemerintah daerah ujung tombak pemenuhan HAM
Baca juga: Menko Polhukam ajak masyarakat Indonesia perbaiki implementasi HAM
Baca juga: Komnas HAM: Saling menghormati sesama manusia kunci pokok dari HAM

Pewarta: Linna Susanti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022