Singaraja ( ANTARA News) - Seorang guru SMPN 1 Seririt Ida Kade Suartha (50) asal Dusun Melanting, Desa Banjar, Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng, nekat gantung diri di pintu kamar rumah miliknya yang ada di Dusun Suwung, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Jumat sekitar pukul 10.30 wita.

Informasi yang sempat dikumpulkan di lokasi kejadian menyebutkan korban yang nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri di pintu kamar miliknya itu diduga karena menderita sakit lambung dan usus buntu yang tidak kunjung sembuh.

Kejadian tersebut dikatahui pertama kali oleh pembantu korban bernama Ketut Sari asal Desa Banjar Asem, Kecamatan Seririt yang saat itu saksi baru datang dari rumahnya kemudian mendapati rumah korban dalam keadaan sepi kemudian saksi langsung masuk rumah untuk mengambil pakaian yang akan dicuci.

Begitu saksi membuka pintu kamar milik korban, mendapati majikannya sudah dalam keadaan tergantung di pintu kamarnya dengan menggunakan selendang warna putih susu.

Melihat majikannya terbujur kaku saksi langsung berteriak histeris kemudian meminta tolong kepada tetangga korban.

Terang saja dengan teriakan histeris saksi seluruh tetangga korban langsung berhamburan keluar rumah untuk menolong menurunkan korban dari tempat tergantung.

"Saat itu saya baru datang dari rumah dan melihat rumah majikan saya sedang sepi kemudian saya masuk rumah untuk mengambil baju namun saat saya membuka kamar melihat korban sudah tergantung dipintu dan saya lari keluar minta tolong," kata Sari sembari meneteskan air matanya.

Menurut Kapolsektif Seririt Kompol I Nyoman Semarajaya seizin Kapolres Buleleng AKBP T. Widodo Rahino saat dikonfirmasi terpisah membenarkan dengan adanya kejadian gantung diri yang dilakukan korban.

Lebih jauh Semarajaya menuturkan korban nekat melakukan gantung diri lantaran sakit usus buntu dan lambung tidak kunjung sembuh sehingga korban menggantung dirinya di pintu kamar miliknya.

"Karena korban menderita sakit yang tidak kunjung sembuh sehingga nekat melakukan aksi itu," jelas singkat Semarajaya.

"Setelah kami dan tim medis melakukan pemeriksaan di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan hanya saja kami mendapati anus korban yang keluar kotoran, kemaluan keluar air mani, hidung keluar darah serta ada luka bekas jeratan tali di leher korban dan kini mayat korban sudah dipulangkan ke rumah asal yakni di Desa Banjar," katanya. (ANT-080/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011