IHSG ditutup menguat seiring dengan terus berlangsungnya aksi beli investor asing dan Kementerian Kesehatan yang menyampaikan bahwa kasus konfirmasi harian COVID-19 terus mengalami tren penurunan hingga menyentuh 11.585...
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat seiring terus turunnya jumlah kasus COVID-19 di Tanah Air.
IHSG ditutup menguat 29,6 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.952,2. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 6,1 poin atau 0,61 persen ke posisi 1.003,8.
"IHSG ditutup menguat seiring dengan terus berlangsungnya aksi beli investor asing dan Kementerian Kesehatan yang menyampaikan bahwa kasus konfirmasi harian COVID-19 terus mengalami tren penurunan hingga menyentuh 11.585, setelah sehari sebelumnya tercatat di 14.900," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Senin.
Penurunan kasus tersebut dinilai memberikan ruang untuk proses pemulihan ekonomi nasional terjaga sehingga akan memberikan akselerasi tumbuhnya perekonomian.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada para kepala daerah untuk tidak mengendurkan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di daerahnya masing-masing dan menekankan pentingnya vaksinasi yang harus terus digencarkan pelaksanaannya di daerah.
Sementara itu bursa regional Asia tertahan di zona melemah seiring sikap pelaku pasar dan investor yang mencermati munculnya kasus baru COVID-19 di China dan Rusia yang terancam gagal bayar.
Pemerintah China kembali menghadapi munculnya kasus baru di mana jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 meningkat. Hal itu dinilai akan menjadi ancaman yang serius jika pemerintah China kembali melakukan lockdown yang dikhawatirkan akan berdampak luas, mengingat China merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar saat ini.
Baca juga: IMF: Kemungkinan "default" Rusia, tak akan picu krisis keuangan global
Di sisi lain, pelaku pasar juga mencermati kabar dari Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva yang mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan negara lainnya sudah memiliki dampak parah pada ekonomi Rusia dan akan memicu resesi yang mendalam di negara itu tahun ini.
Kondisi tersebut memunculkan spekulasi Rusia mungkin akan gagal membayar utang-utangnya.
Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat di mana sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 1,85 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang konsumen primer masing-masing 0,77 persen dan 0,71 persen.
Baca juga: IHSG Senin pagi dibuka naik 26,6 poin
Sedangkan empat sektor terkoreksi dengan sektor energi turun paling dalam 2,38 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor properti & real estat masing-masing turun 1,77 persen dan 1,14 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp1,08 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1,33 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.433.827 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,85 miliar lembar saham senilai Rp15,16 triliun. Sebanyak 239 saham naik, 290 saham menurun, dan 160 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 145,07 poin atau 0,58 persen ke 25.307,85, Indeks Hang Seng turun 1.022,13 poin atau 4,97 persen ke 19.531,66, dan Straits Times terkoreksi 17,63 poin atau 0,54 persen ke 3.232,03.
Baca juga: Saham Asia menguat, minyak jatuh di tengah harapan kemajuan Ukraina
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022