Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, memastikan perusahaan eksplorasi minyak bumi dan gas asal Jepang, Inpex Corp Tokyo siap untuk membangun terminal gas terapung di Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku.

"Mereka tadi telah menjelaskan rencana investasi yang cukup besar, terutama menyangkut gas yang ada di lapangan Gas Abadi di Indonesia bagian timur," ujarnya seusai menerima perwakilan Inpex di Jakarta, Jumat.

Hatta menjelaskan, pembangunan fasilitas gas yang diperkirakan dapat berproduksi hingga 2,5 juta metrik ton gas per tahun ini akan dimulai pada 2013-2014 dan diharapkan pada 2017-2018 dapat segera beroperasi.

Menurut rencana, ia mengemukakan, fasilitas terapung ini akan menjadi lapangan gas kedua terbesar di Indonesia setelah Blok Mahakam, Kalimantan Timur dan lebih besar dari Blok Tangguh, Papua.

"Inpex tidak meminta dukungan fiskal terkait pembangunan fasilitas gas ini, namun mereka meminta bagaimana proyek dapat berjalan lancar melalui percepatan proses perijinan," ujar Hatta.

Hatta mengharapkan terminal gas baru ini dapat memperkuat kepentingan nasional dalam penyediaan suplai gas dalam negeri, selain untuk kebutuhan ekspor.

"Kita menginginkan karena size besar, sebagian kita gunakan untuk produksi dalam negeri, jadi bisa memperkuat suplai dalam negeri. Saya juga membicarakan blok Mahakam, agar betul-betul gas Mahakam untuk menyuplai Jawa melalui receiving terminal di Jawa Barat yang dibangun Pertamina dan PN Gas," ujarnya.

Saat ini Inpex telah menjadi salah satu pengelola Blok Mahakam dan dipastikan akan berinvestasi sebesar lima miliar dolar AS untuk pembangunan fasilitas gas terapung di Blok Masela.

Cadangan gas yang dimiliki lapangan Gas Abadi di Blok Masela saat ini diperkirakan sebesar sembilan triliun kaki kubik. Lapangan Gas Abadi ini memiliki seperlima dari keseluruhan potensi gas Blok Masela dan diperkirakan juga menghasilkan minyak 8.400 barel per hari. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011