Momentum pemindahan ibu kota sebagai sebuah kesempatan bagi Jakarta menjadi salah satu pusat kota global dunia.

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku membawa air dan tanah dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara, yang mengandung pesan keadilan sosial saat mengikuti prosesi penyatuan air dan tanah dari 34 provinsi bersama Presiden RI Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Senin.

"Kami dari Jakarta membawa air dan tanah yang secara khusus kemarin diambil ibu-ibu dari Kampung Akuarium di Jakarta Utara, membawa harapan kota baru yang akan dibangun yang nanti akan menjadi ibu kota yang bisa mengedepankan dan memprioritaskan manfaat bagi rakyat kebanyakan," kata Anies dalam keterangan yang disaksikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden RI di Jakarta, Senin.

Anies mengatakan bahwa masyarakat di Kampung Akuarium merupakan kelompok yang sempat tersingkirkan dan termarginalkan. Namun, saat ini berada di garis depan dan mendapat fasilitas sehingga air dan tanah dari Kampung Akuarium memberikan pesan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Ini pesan bahwa republik ini dihadirkan untuk lindungi setiap tumpah darah dan dihadirkan untuk hadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Anies.

Harapan tentang keadilan tersebutlah yang dititipkan DKI Jakarta melalui air dan tanah yang dibawanya.

Gubernur DKI ini berharap ibu kota negara yang baru akan bisa menghadirkan pesan utama dan pertama atas pendirian republik ini, yaitu menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Bagi DKI Jakarta, kata Anies, pemindahan ibu kota negara merupakan peluang untuk makin mempercepat pembangunan di Jakarta sebagai salah satu kota global di dunia yang setara dengan kota-kota global lain.

Ditegaskan pula bahwa Jakarta adalah megapolitan terbesar di belahan selatan bumi, dan ini harus dijadikan kesempatan mempercepat unsur-unsur utama kota global, yakni mobilitas penduduk berbasis kendaraan umum dan ramah lingkungan.

"Kedua, fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan berstandar internasional, kemudian memiliki daya tarik bagi talenta global sehingga produktivitas di kota ini bisa dirasakan manfaatnya, baik di Indonesia maupun di tataran global," ujarnya.

Ia menyambut baik momentum pemindahan ibu kota sebagai sebuah kesempatan bagi Jakarta menjadi salah satu pusat kota global dunia.

"Kota global itu bukan saja aspek ekonomi, melainkan juga aspek budaya, sosial, dan pendidikan. Itu semua harus dikembangkan," jelasnya.

Baca juga: Tanah dari Kota Tua dinilai lebih tepat dibawa ke IKN

Baca juga: Setelah BYD, TransJakarta jajaki penggunaan bus dari empat negara

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022