Jakarta (ANTARA News) - Forum Alumni Jerman dan Uni Eropa (FAJ-UE) menggugah jiwa nasionalisme kalangan terdidik alumni berbagai universitas di luar negeri dengan mendarma-baktikan keahlian yang mereka miliki demi memajukan bangsa sendiri.

"Sudah saatnya kita berhenti menunggu diberikan pekerjaan oleh pemerintah dan institusi negara negara maju, termasuk Jerman dan Eropa, maupun pemerintah dan institusi Indonesia," ujar Ronny Kiagoes, Ketua FAJ-UE, saat menggelar silaturahmi anggota forum itu di Jakarta, Jumat.

FAJ-UE merupakan wadah berhimpunnya para alumni perguruan tinggi di Jerman dan berbagai negara maju Eropa lainnya.

Menurut Ronny, sudah saatnya pula bagi para alumni internasional itu memiliki visi membangun bangsa dan negara sehingga Indonesia mampu meraih status sebagai adi daya baru dan bukan hanya sekadar masuk dalam kelompok negara maju.

Dijelaskannya bahwa telah cukup banyak alumni internasional yang telah berkarya pada bangsa dan negara serta berhasil meraih kedudukan penting baik di industri maupun pemerintahan. Tetapi, ujarnya lagi, seharusnya bukan hanya kedudukan atau karir yang lebih diutamakan, melainkan kemampuan untuk berbakti dan persembahan yang dapat diberikan kepada negara oleh SDM internasional ini.

FAJ-EU memandang Indonesia punya potensi besar berupa kekayaan sumber daya manusia yang tidak hanya terampil dan berkemampuan khusus dengan sertifikasi akademik yang diakui internasional, tetapi juga berpengalaman dan punya akses internasional sangat tangguh.

"Kita harus mampu menggalang kemampuan dan keahlian ini untuk lebih efektif membangun bangsa dan negara sambil memperbesar peluang bisnis, pekerjaan dan penghasilan bagi kita sendiri maupun generasi generasi berikutnya," ujarnya.

Namun, ia menambahkan, banyak pula kelemahan SDM bangsa ini yang menjadi penghambat untuk maju seperti dari tantangan adaptasi, hambatan pengakuan akademik, penerimaan lingkungan tempat bekerja, hingga budaya "corporate culture" yang telah tertanam dalam korporat besar swasta maupun BUMN.

Ronny minta agar kalangan alumni Jerman dan Eropa tidak boleh hanya berdiam diri menyaksikan India, China, Afrika Selatan dan Brazil yang telah melepaskan diri dari status negara "berkembang" menjadi negara "adidaya".

"Indonesia adalah negara yang siap masuk menjadi negara adidaya itu dan kita bertugas untuk mempercepat hal ini dengan bekerja keras dan menggalang kekuatan yang dimulai dengan penggalangan kemampuan para Alumni Jerman dan Eropa," ujarnya.

Ditegaskannya pula bahwa FAJ-UE harus berperan sebagai forum akar rumput yang mampu melepaskan diri dari konsep lama organisasi Alumni yang terlalu struktural, hirarkis atau mengandalkan kebaikan pemerintah beserta pejabatnya.

"FAJ-UE akan menjadi motor penggerak untuk bisnis dan usaha yang akan memberikan kesejahteraan bagi para peserta Forum yang memiliki dinamika untuk meraih dan merebut peluang, baik untuk diri sendiri masing masing maupun juga untuk bangsa dan negara," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011