Hong Kong (ANTARA) - Yen merosot ke level terendah baru lima tahun pada Senin pagi, menjelang pekan pertemuan bank sentral di seluruh dunia yang hampir pasti akan menegaskan kembali posisi bank sentral Jepang (BoJ) sebagai salah satu bank sentral dovish terakhir yang berdiri.

Juga membebani yen dan sesama safe haven franc Swiss, harapan untuk kemajuan dalam pembicaraan damai Rusia-Ukraina, setelah Wakil Menteri Luar Negeri AS mengatakan Rusia menunjukkan tanda-tanda mungkin bersedia untuk melakukan negosiasi substantif atas Ukraina. Namun demikian, pertempuran terus berkecamuk.

Dolar naik ke 117,61 yen pada Senin pagi, tertinggi sejak Januari 2017, memperpanjang kenaikan dari minggu sebelumnya yang oleh analis Barclays dikaitkan dengan penurunan permintaan untuk tempat berlindung yang aman karena ekuitas menguat.

Mata uang AS juga naik terhadap franc Swiss di awal perdagangan, mencapai 0,9363, tertinggi sejak akhir November.

"Bias dovish BoJ, berbeda dengan kenaikan Fed yang diharapkan, akan terus mendukung dolar-yen di samping dampak negatif dari persyaratan perdagangan dari biaya energi yang tinggi," kata Barclays. Ditambahkan, "tidak ada resistensi yang jelas sampai tertinggi akhir 2016 pada 118,6"

Penetapan suku bunga bank sentral AS Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bertemu minggu ini, dan pasti akan mulai menaikkan suku bunga dari posisi terendah pandemi mereka, dengan investor juga mengamati proyeksi frekuensi dan ukuran kenaikan suku bunga di masa depan.

Hal ini menempatkan obligasi di bawah tekanan dan imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik sebanyak enam basis poin pada Senin pagi ke tertinggi bulan baru 2,06 persen.

Sebaliknya, BoJ akan tetap dovish pada pertemuannya minggu ini karena pembuat kebijakan mencoba untuk mendorong pemulihan ekonomi negara yang lemah dari pandemi.

Juga pertemuan minggu ini adalah bank sentral Inggris (BoE) dengan pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin lebih lanjut.

Bagaimana kenaikan suku bunga Fed dan ECB akan mempengaruhi sterling "sebagian besar akan bergantung pada pernyataan pasca-pertemuan mereka dan konferensi pers FOMC. Dengan Inggris lebih terkena guncangan pasokan Rusia daripada AS, kami pikir risikonya terletak pada kekecewaan oleh BoE dan sterling lebih lemah ke 1,2894," tulis analis CBA dalam sebuah catatan.

Sterling terakhir jatuh di 1,3046 dolar.

Euro berada di 1,0935 dolar, sedikit terbantu oleh harapan negosiasi berakhirnya perang di Ukraina, tetapi masih terpukul oleh dampak perang terhadap pertumbuhan zona euro. Indeks dolar stabil di 98,98.

Mata uang terkait komoditas melemah sedikit setelah melonjak bulan ini karena harga minyak, biji-bijian dan logam naik ke level tertinggi multi-tahun.

Dolar Australia berada di posisi 0,7276 dolar AS,sementara dolar Selandia Baru berada di 0,6799 dolar AS.

Bitcoin melayang di sekitar 37.800 dolar AS, setelah akhir pekan yang tenang untuk aset digital yang bergejolak.

Baca juga: Yen lebih tinggi, euro tersendat di tengah krisis Ukraina kian dalam
Baca juga: Yen turun tipis, investor tetap khawatir atas ketegangan di Ukraina
Baca juga: Dolar di tertinggi baru terhadap yen, euro tertekan risiko pertumbuhan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022