Samarinda (ANTARA) - Gubernur dari semua provinsi di Indonesia pada Minggu (13/3) berdatangan ke Kalimantan Timur (Kaltim) untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo. Mereka akan bersama-sama melihat lebih dekat rencana pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara pada 14 Maret 2022.
"Kami membawa tanah dan air dari 27 kabupaten dan kota yang kami kumpulkan di Bandung. Ini menyimbolkan tanah dan air dari Jawa Barat akan bersatu dengan tanah Ibu Kota Nusantara," ucap Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil di Balikpapan, Minggu.
Baca juga: Presiden Jokowi bertolak menuju titik nol kilometer IKN
Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut dengan tegas menyampaikan dukungannya untuk IKN setibanya di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan bersamaan dengan Anggota DPR RI Dapil Kaltim Hetifah Sjaifudian.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor mewakili Gubernur Kaltim Isran Noor pun mengalungkan manik selamat datang menyambut kedatangan Kang Emil.
Sebagai wakil rakyat Kaltim di Senayan, Hetifah menegaskan kehadiran para gubernur se-Indonesia merupakan wujud nyata dukungan penuh untuk IKN Nusantara.
"Ini bukti dukungan kita semua. Nanti terus dibantu ya Kang Emil, biar IKN-nya cepat," kata Hetifah.
Sementara itu, Wakil Gubernur Gorontalo H Idris Rahim mengaku provinsinya menjadi salah satu yang akan diuntungkan dari pemindahan IKN ke Kaltim tersebut.
"Dari pemindahan Ibu Kota Nusantara ke Kaltim, Gorontalo juga diuntungkan. Salah satunya kedekatan jarak menuju Ibu Kota Nusantara di banding harus ke Jakarta," ungkap Idris Rahim.
Dijelaskan Idris, dari Kabupaten Gorontalo Utara (Goru) jika menggunakan rute laut ke IKN Nusantara jaraknya mungkin hanya tiga hari. Apalagi, saat ini di Kabupaten Pohuwato juga sedang dibangun bandara.
"Jadi kalau dari Pohuwato ke Balikpapan, mungkin hanya 1,5 jam saja," jelas mantan Sekda Gorontalo itu.
Baca juga: Anies bawa tanah Kampung Akuarium ke IKN Nusantara
Baca juga: Gubernur Kaltara bawa tanah Kesultanan Bulungan ke IKN Nusantara
Baca juga: Anggota DPR: Kemah Presiden di IKN simbol "evidence-based policy"
Pewarta: Gunawan Wibisono/R'sya R
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022