Caracas (ANTARA News/Reuters) - Pemimpin Venezuela, Hugo Chavez, mengatakan bahwa Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, akan mengunjungi negara Amerika Selatan itu pada September ini, sebagai langkah yang bisa memperburuk ketegangan antara Caracas dan Washington.
Presiden Venezuela berhaluan kiri tersebut mengatakan kepada wartawan bahwa timpalannya Presiden Iran akan berkunjung setelah pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan depan di New York.
"Setelah New York, dia datang ke sini," kata Chavez, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kedua ideolog sengit anti-Amerika Serikat, Ahmadinejad dan Chavez itu telah menjadi sekutu dekat politik dan komersial beberapa tahun terakhir ini. Kedua negara adalah sekutu dalam organisasi negara pengekspor minyak (OPEC).
Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menghantam perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA, dengan sanksi pada Mei lalu karena mengirimkan dua tanker Iran dan satu komponen campuran minyak yang bertentangan dengan hukum AS.
Iran dan Venezuale menerapkan hal itu sebagai simbol kepentingan kedua negara itu agar AS tidak mengganggu pasokan minyak yang mereka atur.
Chavez tidak akan menghadiri Sidang Majelis Umum PBB karena masalah kesehatan. Setelah dioperasi karena kanker pada Juni, ia diatur untuk memulai babak keempat kemoterapi dalam beberapa hari mendatang ini.
Obama telah menghadapi tekanan dari kaum konservatif di Kongres AS untuk menerapkan tindakan yang lebih keras, jika Venezuela terus mengabaikan embargo AS yang dirancang untuk membatasi program nuklir Iran.
Jika minyak Iran-Venezuela dan hubungan investasi makin dalam, maka Obama bisa mengambil tindakan lebih, mungkin di luar PDVSA dari Sistem keuangan AS.
Hal itu akan mempengaruhi utang Venezuela, atau pada skenario terburuk, membatasi impor dari Venezuela.
(Uu.H-AK)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011