Rohidin di Bengkulu, Minggu menyebutkan tanah dan air yang dibawa ke IKN berasal dari tiga lokasi di Kota Bengkulu, yakni tanah yang diambil di Balai Raya Semarak dan air yang diambil di Danau Dendam tak Sudah serta dari Rumah Pengasingan Bung Karno.
Menurut gubernur, pemilihan lokasi pengambilan tanah dan air tersebut atas pertimbangan ketiganya memiliki cerita dan sejarah mengenai Provinsi Bengkulu.
Pada Senin (14/3), gubernur dari 34 se-Indonesia berkumpul di Penajam Paser Utara dengan masing-masing membawa satu liter air dan dua kilogram tanah.
Kemudian air dan tanah tersebut akan diserahkan secara simbolis untuk digabungkan dengan tanah dan air dari provinsi lainnya di seluruh Indonesia.
"Ini permintaan dari staf kepresidenan untuk membuat narasi dari sumber air yang diambil, kemudian proses, termasuk sumber tanah," ujarnya.
Menurut Rohidin, penyatuan air dan tanah tersebut merupakan simbolisasi yang mencerminkan bahwa IKN Indonesia merupakan satu kesatuan dari seluruh Nusantara.
Rohidin berharap agar seluruh masyarakat dapat memunculkan rasa memiliki terhadap IKN dan harus melihat seluruh provinsi di Indonesia dengan kacamata yang sama.
"Dengan kita membawa air dan tanah, secara simbolisasi kita harus diperhatikan dengan porsi yang sama dan adil," ujarnya.
Penyerahan air dan tanah yang diambil di tiga lokasi di Kota Bengkulu diserahkan oleh Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Bengkulu Effendi ke Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD.
Penyerahan air dan tanah yang diambil di tiga lokasi di Kota Bengkulu diserahkan oleh Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Bengkulu Effendi ke Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD.
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022