Jakarta (ANTARA) - Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia (SKSG UI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) akan mengadakan seminar internasional tentang Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan pada 23 Maret 2022 di Pontianak, Kalimantan Barat.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, Penanggung jawab acara Dr Hanief Saha Ghafur mengatakan Kota Pontianak di Kalimantan Barat dipilih sebagai tempat penyelenggaraan acara itu karena UI ingin bekerja sama dengan mitra-mitra di luar Jakarta seperti Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Universitas Tanjungpura.

Selain itu, Kalimantan Barat juga dikenal sangat serius dalam menjaga dan melindungi lingkungan alam termasuk hutannya.

Acara yang berkolaborasi dengan Universitas Tanjungpura, IBM ASMI dan BIRCU Publisher tersebut rencananya akan dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmiji, dan Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Ary Koencoro.

Sederet pembicara utama akan berbicara dalam Seminar ini antara lain Saleh Husin, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI yang juga merupakan mantan Menteri Perindustrian RI; Prof. Dr. Indroyono Soesilo, mantan Menko Maritim dan Investasi; Prof. Dr. Jatna Supriatna ahli perubahan iklim UI; Prof. Miroslaw Matyja ahli politik dari Universitas Bologna Italia, Prof Dr. Garuda Wiko, dan Rektor Univetsitas Tanjungpura Kalbar.

Sementara mahasiswa program doktor di SKSG UI Saleh Husin berharap seminar tersebut dapat menghasilkan sumbangan pemikiran yang positif bagi pemerintah dari berbagai pemateri termasuk para calon doktor melalui tulisan-tulisan ilmiahnya.

Para mahasiswa S2 dan S3 baik dari kampus UI, Universitas Tanjungpura, akademisi, maupun peneliti lain diharapkan dapat mengikuti kegiatan tersebut. Makalah yang dikirimkan para peserta akan dimuat dalam buku prosiding dan jurnal ilmiah.
Baca juga: Menkeu: Pengurangan CO2 di sektor energi bisa ganggu perekonomian

Baca juga: Sri Mulyani: Gejolak global jadi tantangan pengembangan pasar karbon

Baca juga: Varietas tahan iklim perlu didorong untuk dukung ketahanan pangan

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2022