Surabaya (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya menilai panitia lelang sampah Benowo merugikan negara, terurama masyarakat di kota tersebut.
"Kami telah menerima banyak keluhan dari sejumlah peserta lelang sampah Benowo," kata Ketua Kadin Surabaya, Jamhadi, ditanya terkait pelaksanaan lelang sampah Benowo di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, panitia lelang tersebut telah melakukan kesalahan. Faktor penyebabnya terjadi di rancangan kerja dan syarat (RKS) dengan komposisi untuk teknik 80 persen dan harga 20 persen.
"Apalagi, rincian komposisi itu dilakukan tanpa verifikasi pembuktian ke pabrik. Namun, panitia langsung memenangkan PT SO. Hal itu sangat aneh," ujarnya.
Di sisi lain, ungkap dia, yang menguntungkan Surabaya dengan "tipping fee" termurah senilai Rp100 ribu per ton untuk PT Iman Tata dan Rp110 ribu/ton oleh PT Medco mengalami kekalahan. Sementara, yang termahal "tipping fee"-nya dengan nilai Rp119 ribu per ton yakni dilakukan PT SO, justru menang.
"Di samping itu, pernyataan salah satu tim ahli terkait proses lelang tersebut, diyakininya tidak benar dan menyesatkan mengingat teknologi gasifikasi yang dipakai PT SO di Bali dan Jakarta berbeda dengan di Surabaya," paparnya.
Padahal, tambah dia, teknologinya memakai "Galfad NOI" dan telah gagal di Jakarta serta Bali. Namun, mengapa teknologi itu dipaksakan di Surabaya. Bahkan, di Sarbagita Bali mereka sudah kontrak tujuh tahun, meskipun belum menemukan teknologi gasifikasi yang memadai.
"Dari beberapa hal itu, PT SO tidak cocok dengan sampah Surabaya," ucapnya.
Jika dibandingkan di negara lain, ulas dia, tipping fee gasifikasi model tersebut berkisar antara Rp300 ribu/ton hingga Rp1 juta/ton dengan nilai investasi Rp1 triliun. Tetapi, di Surabaya PT SO menawarnya hingga Rp119 ribu dengan investasi hanya Rp316 miliar.
"Hitung-hitungan tersebut sangat meragukan," katanya.
Namun, lanjut dia, penerapan teknologi baik PT Iman Tata maupun PT Medco diyakini cocok untuk sampah di Surabaya. Bahkan, rincian investasinya Rp284 miliar untuk PT Iman Tata dan PT Medco Rp640 miliar.
"Dengan rincian itu, tipping fee-nya mencapai Rp100 ribu/ton hingga Rp110ribu/ton dan lebih menguntungkan Surabaya. Untuk itu, kami nilai perlu segera dilakukan tender ulang," katanya. (ANT-071/C004/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011