Tangerang (ANTARA) - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengatakan bahwa gerakan atau kegiatan dalam menangani serta mengurangi limbah padat di laut akan menjadi agenda rutin secara Nasional.

Hal itu disampaikan Wamen LHK dalam kegiatan pointer bersih pantai "Coastal-Clean Up" pada rangkaian Hari Bakti Ribawan 2022 di Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten pada Sabtu.

"Kegiatan ini bukan hanya secara parsial saja, tetapi diharapkan bisa menjadi gerakan Nasional secara terus menerus," tuturnya.

Ia mengungkapkan, selama ini pemerintah Indonesia telah mengambil langkah strategis dalam penanganan sampah padat di laut, terutama pada sampah jenis plastik dan telah mengimplementasikan target pengurangan sebesar 30 persen serta penanganan-nya sebanyak 70 persen pada tahun 2025.

Baca juga: FTUI: Perlu kesadaran masyarakat terhadap dampak limbah plastik

Baca juga: Indonesia hadapi 185 ribu ton sampah setiap harinya

"Kami juga sudah memonitor sejak tahun 2017, dan pada tahun 2021 ada 40 persen komposisi sampah yang ada di pantai ini adalah berasal dari plastik. Oleh sebab itu hal ini harus segera ditangani oleh semua pihak," ujarnya.

Ia juga menuturkan, gerakan aksi Nasional untuk mengurangi limbah padat di laut ini tentunya akan dilakukan melalui beberapa kegiatan dengan berkolaborasi oleh semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, pihak swasta hingga masyarakat.

"Seperti hari ini, kita melaksanakan kegiatan di tujuh tempat dari beberapa Provinsi yang ada di Indonesia salah satunya di Tanjung Pasir, Tangerang, Banten ini," ujarnya.

Menurut dia, pada gerakan penguatan kesadaran peduli terhadap lingkungan di dalam negeri ini merupakan langkah konkret pemerintah untuk merespon tantangan baru masyarakat global dalam menjaga ekosistem hayati laut, yakni pencemaran sampah plastik dan mikroplastik.

"Gerakan penanganan limbah padat laut ini juga dilakukan secara global, di semua negara melakukan hal yang sama. Karena sampah laut terutama pada sampah plastik telah menjadi masalah global," ujarnya.

Ia menyampaikan, saat ini berdasarkan keseluruhan jenis bahan sampah, seperti plastik paling banyak di antara jenis sampah lainnya, dimana beratnya mencapai 1432,37 gr/m2 atau sebesar 44 persen dari berat total sampah yang ditemukan dan nilai rata-rata 59,68 gr/m2.

Kemudian, sampah kedua terbanyak jenis kaca dan keramik, beratnya mencapai 498,98 gr/m2 atau sebesar 15 persen dari berat total sampah yang ditemukan dan nilai rata-rata 20,79
gr/m2.

Sedangkan berdasarkan jumlahnya, plastik juga paling banyak dengan total kepadatan sebesar 162,17 pcs/m2 dan sampah kaca dan keramik sebesar 55,78 pcs/m2.

"Berdasarkan hasil analisis data pemantauan, sampah yang paling banyak dijumpai dan memiliki kepadatan tertinggi dari semua lokasi pada tahun 2021 berasal dari jenis plastik. Jenis plastik tersebut, kantong plastik dan wadah makanan cepat saji, paling banyak ditemukan sebagai sampah plastik dengan kepadatan tertinggi yang dijumpai sepanjang tahun 2021," ungkap dia.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022