... penemuan itu dapat memberikan lebih banyak wawasan baru tentang sejarah permukaan planet itu dan evolusi dataran rendah utara di Mars
Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi baru memberikan lebih banyak bukti tentang fitur permukaan Planet Merah setelah mengungkap bahwa situs di mana wahana penjelajah (rover) Mars Zhurong milik China mendarat pernah terjadi angin dan kemungkinan erosi air.
Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience pekan ini itu menganalisis data yang dikumpulkan oleh Zhurong selama 60 hari pertama menjelajah Mars. Dalam periode tersebut wahana penjelajah itu melakukan perjalanan sekitar 450 meter.
Sebuah tim penelitian yang dipimpin oleh Ding Liang dari Institut Teknologi Harbin di China timur laut menemukan bahwa tanah Mars memiliki daya dukung yang tinggi dan bukti kohesi erosi angin setelah mempelajari batuan permukaan yang dicitrakan oleh kamera wahana penjelajah itu.
Mereka juga mengidentifikasi sejumlah lanskap seperti punggung bukit, riak dan kawah yang terkikis, yang mengindikasikan bahwa situs tersebut mengalami pelapukan oleh angin dalam rentang waktu yang lama.
Selain erosi angin, peneliti juga mengamati beberapa tekstur batuan yang tampaknya menjadi bukti interaksi dengan air asin.
Zhurong mendarat di Utopia Planitia, sebuah dataran luas di belahan utara Mars pada 15 Mei 2021. Sejak itu, wahana milik China itu mengumpulkan sampel batuan permukaan dan menangkap citra-citra selagi menjelajahi planet tersebut.
Sejumlah ilmuwan meyakini bahwa Dataran Utopia adalah daerah vulkanik dengan perkiraan usia permukaan lebih dari 3 miliar tahun. Daerah itu kemungkinan menampung sejumlah besar cairan air atau es di masa lalu.
Menurut para peneliti, penemuan itu dapat memberikan lebih banyak wawasan baru tentang sejarah permukaan planet itu dan evolusi dataran rendah utara di Mars.
Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022