beberapa ambang batas dan beberapa kerangka waktu pada berbagai indikator kredit dapat memprediksi krisis dengan cukup baik."

Washington (ANTARA News) - Dana Moneter Internasional pada Selasa mengusulkan perangkat-perangkat yang dapat digunakan regulator keuangan guna mendeteksi penumpukan risiko yang dapat menyebabkan krisis keuangan.

Setelah menganalisis 76 krisis di 40 negara, ekonom IMF mengidentifikasi "beberapa ambang batas dan beberapa kerangka waktu pada berbagai indikator kredit dapat memprediksi krisis dengan cukup baik."

Hal tersebut dikatakan Laura Kodres ekonom di departemen moneter dan pasar modal IMF dalam konferensi pers.

IMF merekomendasikan penggunaan "indikator frekuensi tinggi, berbasis pasar" untuk menentukan kapan risiko sistemik akan segera muncul dalam hitungan bulan.

"Masih belum ada seperangkat indikator yang kuat untuk mendeteksi risiko sistemik," tulis IMF dalam salah satu bab laporan setengah tahunan berjudul Global Financial Stability Report (Laporan Stabilitas Keuangan Global) yang diterbitkan Selasa.

Indikator kuat "overheating" di sektor keuangan adalah perubahan lebih dari lima persentase poin dalam rasio kredit terhadap produk domestik bruto dalam satu tahun, disertai dengan harga ekuitas naik 15 persen ke atas, kata IMF.

Dalam situasi itu, probabilitas krisis keuangan dalam dua tahun berikutnya adalah "satu-banding-lima".

Indikator efektif lainnya adalah gabungan informasi kurva imbal hasil (yield), hubungan suku bunga pada obligasi dengan tanggal jatuh tempo yang berbeda, dan selisih LIBOR-OIS, barometer yang diawasi dengan ketat dari risiko dan likuiditas di pasar uang, kata IMF.
(A026)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011