Mari sama-sama kita memerangi provokator dengan isu-isu menyesatkan yang sebenarnya tidak menginginkan kedamaian abadi di Maluku.
Ambon (ANTARA News) - Para tokoh agama Maluku mengimbau masyarakat yang di daerah ini, terutama kota Ambon dan sekitarnya aga jangan mudah terprovokasi isu-isu meyesatkan sehubungan pertikaian antarwarga pada Minggu (11/9) siang.
Imbauan para tokoh agama dari masing-masing agama itu dibacakan Kakanwil Kementerian Agama Maluku, Mohammad Atamimi, di Ambon, Selasa.
Imbauan tersebut ditandatangi Ketua MUI Maluku, Idrus Toekan, Ketua BPH Sinode GPM, John Ruhulesin, Uskup Diosis Amboina, Mgr.P.C. Mandagie, Ketua Walubi Maluku, J.Jauwerissa, Sekretaris PHDI Maluku, I Wayan Sutapa dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Maluku, Idris Latuconsina.
Masyarakat diimbau untuk tidak mudah mempercayai isu-isu dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Warga diminta segera melaporkan setiap kejadian yang ada di tengah-tengah masyarakat kepada pihak keamanan dan tidak main hakim sendiri.
Begitu pun perlu waspada terhadap orang tidak dikenal yang datang di lingkungan masing-masing dan segera melaporkan kepada pihak berwajib serta menyerahkan semua masalah yang terjadi akhir-akhir ini kepada aparat berkompoten.
Para tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan organisasi kemasyarakatan untuk menjaga situasi dan ketertiban serta dapat mengayomi masing-masing umatnya.
"Mari sama-sama kita memerangi provokator dengan isu-isu menyesatkan yang sebenarnya tidak menginginkan kedamaian abadi di Maluku," ujar Mohammad Atamimi.
Pada kesempatan lain Bimbingan masyarakat (Binmas) Kepolisian Daerah Maluku bekerja sama dengan satu perusahan jasa telekomunikasi mengirimkan pesan singkat yang mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan berbagai isu menyesatkan.
Pesan yang dikirimkan Binmas Polda Maluku melalui nomor 3936 mengajak masyarakat Maluku untuk tidak terprovokasi isu yang memecah belah dan menjaga kedamaian dan keamanan secara bersama.
Imbauan mengajak warga menguatkan ketahanan diri ini disampaikan kepada puluhan ribuan warga yang memiliki telepon genggam dan menjadi pelanggan Tekomsel. Namun disayangkan pesan singkat ini baru sempat dikirim setelah bentrokan antar warga sudah terjadi dan menelan korban jiwa serta harta benda.
Wagub Maluku, Said Assagaff mengatakan, Pemprov setempat juga telah membentuk pos komando (Posko) pengaduan masyarakat yang mulai operasional hari ini (Selasa).
Posko diketuai Asisten Ekonomi, Burhan Bandjar dan Sekretaris Kepala Kesbangpol, A.R. Renuat akan menampung berbagai permasalahan disampaikan masyarakat dan meneruskannya kepada pihak-pihak berkompoten untuk ditangani.
Berdasarkan pengusutan aparat kepolisian terungkap bahwa kematian Darvis Saiman, tukang ojek warga kelurahan Waehaong, kecamatan Nusaniwe yang menyulut pertikaian antarwarga Minggu (11/9) siang adalah kecelakaan lalu lintas murni.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011