Dari enam hotel tersebut, terdapat satu hotel yang sudah beroperasi yaitu Cordia Hotel, sementara Hotel Dafam ditargetkan mulai beroperasi pada April 2022 ini.
Kulon Progo (ANTARA) -
Investasi untuk pembangunan enam hotel masuk ke Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama 2021 sebagai dampak beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta, kata Bupati Kulon Progo Sutedjo.
Enam hotel tersebut adalah Cordia Hotel, Daffam, IBIS, Novotel, Grand Progo, dan Swiss Bell.
"Dari enam hotel tersebut, terdapat satu hotel yang sudah beroperasi yaitu Cordia Hotel, sementara Hotel Dafam ditargetkan mulai beroperasi pada
April 2022 ini," kata Sutedjo di Kulon Progo, Jumat.
Baca juga: Kendaraan listrik buatan UGM akan digunakan di Bandara YIA
Ia mengatakan dampak keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta sangat besar di bidang investasi di luar investasi pemerintah, sehingga diharapkan mendongkrak perekonomian Kulon Progo.
Pemkab Kulon Progo juga berkomitmen mempermudah investasi yang masuk ke Kulon Progo, dan masyarakat diharapkan untuk menyiapkan diri terbuka terhadap investasi.
"Investasi yang masuk ke Kulon Progo akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi, dan diharapkan menurunkan pengangguran atau menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.
Baca juga: Gubernur: Investasi merupakan komponen strategis dalam membangun Aceh
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kulon Progo Heriyanta mengatakan Penanam Modal Asing (PMA) 2021 dengan nilai investasi tertinggi pada sektor industri dan disusul sektor pertambangan. Sedangkan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 2021 dengan nilai investasi tertinggi pada sektor pariwisata yaitu pembangunan hotel bintang, disusul sektor peternakan dan industri.
Realisasi investasi di Kabupaten Kulon Progo mencapai Rp541,56 miliar. Jumlah tersebut terbagi dalam dua kategori yaitu PMA sebesar Rp24,49 miliar dan PMDN Rp517,06 miliar.
Realisasi investasi dari masing-masing triwulan pada 2021, yakni triwulan pertama realisasi investasi mencapai Rp306,26 miliar, kemudian pada triwulan kedua Rp52,57 miliar, triwulan ketiga Rp 83,12 miliar, dan pada triwulan keempat terakhir kemarin Rp99,59 miliar.
"Sektor yang menyumbangkan realisasi investasi cukup besar yaitu perhotelan, kemudian farmasi, baru perdagangan," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022