Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pemberian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster (penguat) harus dipercepat sehingga dapat menekan laju pertumbuhan kasus COVID-19 di bulan Ramadan.
"Sebentar lagi kita masuk bulan Ramadan. Kita harus pastikan masyarakat betul-betul sudah melaksanakan vaksinasi dengan baik," ujar Kapolri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Sigit ingin pemberian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga dioptimalkan di hari-hari menjelang datangnya bulan Ramadan.
Vaksinasi salah satu langkah melindungi masyarakat dari penyebaran COVID-19, meminimalisir risiko keparahan saat terpapar, serta memperkuat imun dalam melawan virus.
Baca juga: Kapolri: Booster lindungi buruh dalam bekerja saat pandemi
"Karena ini menjadi kunci (pencegahan) juga," kata Sigit.
Menurut jenderal bintang empat itu, salah satu strategi percepatan vaksinasi COVID-19 dosis primer maupun booster adalah lewat sinergitas dan kerja sama seluruh pihak.
Apabila vaksinasi telah dioptimalkan, Sigit meyakini, aktivitas masyarakat dapat berjalan aman dan roda perekonomian juga akan terus semakin membaik.
"Ini perlu kerja sama kita semua untuk bisa mencapai hal tersebut dengan melaksanakan optimalisasi atau akselerasi melengkapi vaksinasi dari masyarakat. Agar kekebalan atau imunitas mencapai angka yang diharapkan," ujarnya.
Menurut Sigit, adanya jaminan kelengkapan vaksinasi bagi masyarakat menjadi bagian persiapan dari strategi pemerintah untuk mengubah pandemi COVID-19 menjadi endemi.
Beberapa syarat mewujudkan pandemi menjadi endemi yang harus dipenuhi adalah progres vaksinasi, tingkat kematian dan pengendalian kasus COVID-19.
Baca juga: Polri utamakan peningkatan fasilitas untuk penyandang disabilitas
Sigit mengatakan dalam waktu dekat akan dilakukan evaluasi terkait rencana mempersiapkan Indonesia dari pandemi menjadi endemi dengan memenuhi prasyarat yang dimaksudkan tadi.
"Ada syarat yang harus kita kejar, salah satunya adalah pengendalian angka kematian, tingkat vaksinasi dan tentunya angka statistik yang harus kita jaga terkait masalah perkembangan varian Omicron atau Delta," ucap Sigit.
Ia pun optimistis jika semua elemen bergandengan tangan mengejar target tersebut, maka strategi untuk mengubah pandemi menjadi endemi akan segera terlaksana.
Selain itu, protokol kesehatan harus terus diperkuat, masyarakat tidak boleh abai menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Tentunya kita bisa memiliki optimisme," katanya.
Hal ini disampaikan Sigit saat meninjau pelaksanaan percepatan akselerasi vaksinasi serentak di 5.214 titik 34 Provinsi Indonesia. Dalam kesempatan ini, Sigit menghadiri secara langsung kegiatan tersebut di Sleman City Hall, Kabupaten Sleman, DIY.
Baca juga: Polri petakan dan identifikasi permasalahan Ibu Kota Nusantara
Baca juga: Kapolri ingatkan jajarannya kawal pembangunan Papua
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022