Washington (ANTARA News) - Pemerintah AS, Senin (12/9), menyatakan pemerintah Niger telah mengkonfirmasi Saadi Gaddafi, putra pemimpin Libya Muamar Gaddafi, telah memasuki Niger dan "negeri itu bermaksud menahan dia".
"Kami telah menfkonfirmasi dengan pemerintah Niger bahwa Saadi telah menyeberang, mereka berada dalam proses atau sudah membawa dia ke ibu kota, Niamey, dan bermaksud menahan dia," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland.
Victoria Nuland menyatakan kendati Saadi tak termasuk di dalam daftar sanksi Resolusi 1970 Dewan Keamanan PBB, pemerintah Niger "telah menjelaskan kepada NTC bahwa lembaga itu siap bekerja sama dengan Dewan Peralihan Nasional Libya (NTC) mengenai susunan semua orang itu".
"NTC sedang berusaha membuat keputusannya sendiri mengenai apa yang menurut dewan tersebut sebagai tindakan yang tepat," kata Nuland.
Menurut laporan media yang mengutip sumber pemerintah Niger, Senin (12/9), negara Afrika barat itu belum menahan Saadi Gaddafi, tapi mengawasi dia.
Laporan sebelumnya yang mengutip Perdana Menteri Niger Brigi Rafini menyatakan pada Senin 32 anggota kubu Gaddafi, termasuk putranya, Saadi Gaddafi, telah memasuki Niger sejak 2 September. Pemerintah AS telah mendesak pemerintah Niger agar menahan Saadi.
Mereka telah menyeberangi perbatasan dalam empat kelompok terpisah selama 10 hari belakangan dan telah diterima oleh Niger karena "alasan kemanusiaan", kata perdana menteri tersebut.
Namun beberapa sumber lain mengatakan kepada AFP, Senin pagi, belum mencapai Agadez --di sebelah utara ibu kota regional Niger-- dan berada di satu tempat di gurun".
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011