Gorontalo (ANTARA News) - Sejumlah petani di Kecamatan Paguyaman dan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo, beralih profesi menjadi buruh bangunan karena sawah mereka tidak bisa digarap akibat kemarau sejak dua bulan terakhir.
Sebagian dari mereka ada yang beralih menjadi pengemudi becak motor (bentor), moda transportasi utama di daerah itu.
Yatno, petani di Desa Sidumulyo Kecamatan Tolanguhula, mengaku kesulitan mengembangkan sawahnya lagi karena musim panas yang berkepanjangan.
"Kami terpaksa menjadi buruh bangunan, demi menghidupi kebutuhan keluarga " kata Yatno.
Dengan upah Rp60 ribu hingga Rp75 ribu per hari, Yatno dan rekan-rekannya sesama petani bisa menghidupi ekonomi keluarga.
Sementara para petani lain seperti Mujirin beralih menjadi pengemudi bentor. "Areal sawah di wilayah ini banyak yang sudah kering, sehingga menunggu musim hujan untuk menggarapnya," katanya.
Dia mengatakan memang pemerintah daerah sudah membangun irigasi di daerah itu, namun karena kemarau panjang sejak beberapa bulan terakhir, irigasi itu tidak bisa mengairi ratusan hektar areal sawah.(*)
M031/H013
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011