Bengkulu (ANTARA News) - Kemarau yang melanda Provinsi Bengkulu sejak dua bulan terakhir menyebabkan jumlah titik api di daerah itu bertambah.
"Biasanya titik api di daerah ini rata-rata lima titik per bulan, namun kini bertambah drastis menjadi 20 titik per bulan," kata Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu Amon Zamora, Senin.
Ia mengatakan bertambahnya titik api tersebut terjadi sejak sebulan terakhir dengan penyebaran merata di sepanjang kawasan pantai seperti di Kabupaten Bengkulu Tengah, Seluma dan Mukomuko.
"Dari pantauan satelit NDA, peningkatan titik api tersebut sampai saat ini masih dalam kategori ringan sehingga belum mengganggu aktivitas masyarakat sekitar," ujarnya.
Untuk mencegah terjadinya titik api pada musim kemarau 2011, kata dia, BKSDA Provinsi Bengkulu telah menyiapkan dua regu pengendalian kebakaran hutan.
"Kami menyiapkan dua regu untuk yang bertugas untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan yang masing-masing beranggotakan 10 orang dengan dua `slip on`, " katanya.
Selain menyiapkan regu tersebut, untuk Kabupaten Seluma dan Rejang Lebong juga telah dibentuk regu masyarakat peduli api yang beranggotakan masing-masing 10 orang.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati selama musim kemarau ini dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan maupun membakar sesuatu yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Sementara itu Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu Dameri Efendi mengatakan, selama September 2011 jumlah kasus kebakaran yang melanda lahan kosong di daerah itu sebanyak lima kasus.
"Jumlah kejadian kebakaran yang mengakibatkan terbakarnya alang-alang di daerah ini sebanyak lima kasus seperti pada lapangan golf dan sebagainya," katanya. (ANT-213/M008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011