Sleman (ANTARA News) - Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri mengajak tujuh diplomat mengunjungi dan beraktivitas di Desa Wisata Sambi, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Tujuh diplomat ini belajar dan berbaur dengan masyarakat setempat selama dua hari yakni Sabtu (10/9) dan Minggu (11/9). Mereka begitu antusias untuk mengikiti setiap kegiatan yang ada di Desa Wisata Sambi," kata Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Nurhadiyati Patminingsih.
Menurut dia, ketujuh diplomat tersebut berasal dari Ekuador, Jepang, Polandia, Fiji, Laos, Kamboja dan Myanmar.
"Rombongan dari Kementerian Luar Negeri sebanyak 20 orang tersebut dipimpin Manajer Alam Bahasa Pusdiklat, Swani Sugiyono," katanya.
Ia mengatakan, ketujuh diplomat beserta pendamping dari Kementerian Luar Negeri selama di Desa Wisata Sambi melakukan aktivitas susur Sungai Kalikuning dan permainan flying fox.
"Selain itu mereka juga belajar kupas kelapa, belajar karawitan, membajak sawah, menanam padi dan kenduri. Pada malam hari mereka juga disuguhi fragmen Sendratari Ramayana dengan lakon `Rahwana Gandrung` oleh seniman setempat," katanya.
Nurhadiyati mengatakan, salah satu peserta asal Polandia Ryan mengaku bahwa pengalaman berkunjung dan beraktivitas di salah satu desa wisata di Sleman menjadikan kesan tersendiri dan merupakan pengalaman spesial yang tidak akan terlupakan.
"Dia juga berharap ke depan akan semakin banyak wisatawan asing berkunjung ke desa wisata untuk melihat dari dekat dan mengalami secara langsung aktivitas dan budaya lokal masyarakat setempat," katanya.
Ia mengatakan, fenomena di desa wisata benar-benar menunjukkan keaslian dan keunikan tersendiri yang sulit didapatkan di kalangan masyarakat metropolis.
"Kebersamaan dan ketulusan dalam berinteraksi meskipun dalam waktu yang begitu singkat benar-benar terasa. Kondisi tersebut tentu akan membuat `kangen` untuk berkunjung di desa wisata di lain waktu," katanya.
(V001)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011