Nairobi (ANTARA News) - Sedikitnya 120 orang tewas terpanggang Senin dalam kebakaran pipa minyak di sebuah kawasan kumuh Nairobi ketika penduduk sedang menyedot minyak dari pipa itu, kata sejumlah pejabat.
Lebih dari 100 orang juga dirawat di rumah sakit akibat kebakaran tersebut, kata mereka.
Puluhan mayat, beberapa dalam keadaan terbakar hingga tulang, tergeletak hangus di rerumputan dekat parit dan sebuah sungai yang kotor di daerah kumuh Sinai setelah musibah itu, lapor AFP.
Belum ada penjelasan resmi yang diberikan mengenai penyebab kebakaran pada pipa tersebut, yang melewati gubuk-gubuk kaleng di perkampungan Sinai.
Namun, sejumlah warga menuturkan, penyedotan minyak di kawasan itu merupakan hal yang biasa dilakukan penduduk.
"Itu terjadi ketika (perusahaan) Kenya Pipeline sedang mengalirkan bahan bakar... Kami biasanya pergi untuk mengambil minyak dari tempat itu," kata Francis Munge, seorang warga.
"Ada orang-orang yang mengetahui bagaimana cara membukanya (katup) dan saya tidak tahu apa yang terjadi kali ini sehingga terbakar. Mungkin ada banyak tekanan," tambahnya.
Seorang warga lain, Kenneth Makau, mengatakan, "Biasanya ada antrean panjang orang dengan jerigen untuk memperoleh minyak dari pipa saluran itu. Bukan rahasia lagi, bahkan perusahaan sangat mengetahuinya. Itu telah terjadi."
"Dari mayat yang dihitung sejauh ini, jumlah kematian mencapai 120. Angka itu mungkin akan naik karena ada mayat-mayat di sungai," kata Philip Kisia, seorang pejabat dewan kota Nairobi.
Richard Lesiampe, kepala salah satu rumah sakit utama Kenya di Nairobi, mengatakan, 109 orang kini dirawat karena luka-luka bakar.
Presiden Kenya Mwai Kibaki dan Perdana Menteri Raila Odinga mengungkapkan simpati pada para korban.
"Itu situasi yang mengerikan. Sedih melihat penduduk kami kehilangan jiwa seperti ini," kata Odinga ketika ia mengunjungi kawasan kumuh itu.
Banyak warga terperangkap dalam kebakaran itu, yang mulai terjadi sekitar pukul 05.30 GMT (pukul 12.30 WIB), dan seorang wartawan AFP di lokasi kejadian melihat puluhan mayat hangus di sekitar lokasi kejadian.
Kebocoran minyak dan kecelakaan tanker minyak seringkali menarik perhatian penduduk dalam jumlah besar yang datang untuk menyedot minyak, yang mengakibatkan kebakaran kecelakaan yang menewaskan banyak orang.
Pada 2009, 122 orang tewas dalam kebakaran yang terjadi setelah penduduk menyedot bahan bakar dari sebuah truk minyak yang terbalik di Kenya barat. (M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011