"Sumur dan tempat penampungan air di sarana MCK umum sudah tidak memiliki air lagi, sehingga warga terpaksa membeli air dari pedagang keliling," kata salah seorang warga Desa Pajukukang, Kecamatan Bonto, Kabupaten Maros Muh Hasbi menanggapi krisis air di wilayahnya, Senin.
Dia mengatakan, sedikit-dikitnya 1.000 kepala keluarga di dua desa di Kecamatan Bontoa yakni Desa Bontobahari dan Pajukukang terpaksa harus menempuh jarak sekitar lima kilometer untuk mendapatkan air sumur dari Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.
"Biaya yang dibutuhkan untuk mengangkut air dengan angkot Rp10 ribu per hari, sedang yang memilih membeli air dari pedagang keliling harus menebus Rp1.500 untuk satu jerigen saja," katanya.
Warga Desa Bontobahari, Kecamatan Bontoa, Jumain mengatakan air bekas cuci piring ditampung untuk dijadikan minum ternak.
(S036)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011