"Sekarang sudah tidak ada lagi anomali harga premium. Harga keekonomian premium sudah di atas premium subsidi," katanya sebelum rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pada bulan lalu, harga premium di pasar Singapura (mean oil platts Singapore/MOPS) memang mengalami anomali yakni berada di bawah harga minyak mentahnya.
Sekarang ini, MOPS premium sudah kembali normal yakni antara 10-15 dolar AS per barel di atas harga minyak mentah.
"Dengan demikian, premium kini sudah mendapat subsidi lagi," katanya. Jugi menambahkan, dalam jangka panjang atau sepanjang tahun ini, MOPS premium akan tetap berada 10-15 dolar AS per barel di atas harga minyak mentahnya.
Untuk MOPS solar dan minyak tanah, lanjutnya, juga tetap berada di harga minyak mentahnya.
Sedang, MOPS solar sekitar 17-20 dolar AS di atas minyak mentah dan minyak tanah 20-23 dolar AS di atas minyak mentah.
Dengan kecenderungan harga premium tersebut, menurut dia, pada 2009, premium akan tetap masuk sebagai bahan bakar tertentu selain solar dan minyak tanah yang mendapat subsidi.
Kuota BBM bersubsidi sesuai APBN 2009 ditetapkan sebesar 36,85 juta kiloliter yang terdiri dari premium 19,4 juta kiloliter, minyak tanah 5,8 juta kiloliter, dan solar 11,6 juta kiloliter.
Saat ini, harga premium bersubsidi ditetapkan Rp4.500 per liter, solar Rp4.500 per liter, dan minyak tanah Rp2.500 per liter.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009