Denpasar (ANTARA News) - Wisatawan asal Jepang ke Bali merosot sebesar 26,58 persen dari 118.008 orang selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2010 menjadi hanya 104.778 orang pada periode yang sama 2011.
"Berkurangnya masyarakat Negeri Sakura berlibur ke Pulau Dewata erat kaitan dengan kondisi ekonomi negara tersebut pascatsunami yang melanda negara itu beberapa waktu lalu," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Gede Suarsa.
Ia mengatakan, meskipun masyarakat Jepang ke Bali menurun, namun negara itu mampu menempati urutan ketiga setelah Australia dan China dari sepuluh negara terbanyak memasok pelancong ke Pulau Dewata.
Sedangkan selama 2010 masyarakat Jepang berliburan ke Bali sebanyak 245.040 orang, juga menurun 26,61 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 333.905 orang.
Masyarakat Jepang berpelesiran ke Bali hampir seluruhnya lewat Bandara Ngurah Rai, dengan menumpang pesawat udara yang terbang langsung dari negaranya, dan hanya tercatat 366 orang yang datang lewat pelabuhan laut, dengan menumpang kapal pesiar.
Gede Suarsa menjelaskan, meskipun Jepang menempati urutan ketiga, namun negeri Matahari Terbit itu mampu memberikan kontribusi sebesar 6,50 persen dari total wisman yang berkunjung ke Bali sebanyak 1,58 juta orang selama tujuh bulan pertama 2011.
Kondisi itu meningkat sebesar 10,60 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya menerima kujungan wisman sebanyak 1,43 juta orang.
Gede Suarsa menambahkan, dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali, sembilan negara diantaranya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan hanya Jepang satu-satunya negara yang mengalami penurunan.
Kesembilan negara yang masyarakatnya semakin bergairah ke Bali meliputi Australia, China, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, Perancis, Inggris dan Amerika.
(I006)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011