New York (ANTARA News) - Kelompok musik rock legendaris Inggris, Rolling Stones menganggap keputusan untuk menyensor dua dari lagu-lagu mereka dalam pertunjukan paruh waktu di final Super Bowl, Minggu, sebagai "menggelikan" dan tak perlu, kata seorang wakil band tersebut, Selasa. Jurubicara Stones, Fran Curtis, mengemukakan hal itu menanggapi pernyataan jurubicara National Football League (NF), Senin, bahwa band itu tak hanya memahami rencana untuk menurunkan volume mikrofon Mick jagger untuk dua lirik, tetapi juga merasa "tak keberatan". Produser acara televisi AS dengan rating tertinggi itu terpaksa bersikap hati-hati untuk tidak melakukan kesalahan yang mengganggu sejak terjadinya kecelakaan yang menimpa Janet Jakcson dalam aksi panggungnya pada 2004 yang kini dikenal sebagai "wardrobe malfunction". Insiden itu, yang disiarkan ke jutaan pemirsa TV di seluruh dunia, menyebabkan jaringan CBS, broadcaster untuk tahun itu, didenda 550.000 dolar. Dalam aksi panggung Rolling Stone, Minggu, dalam lagu "Start Me Up," lirik yang menggambarkan daya seksual wanita dipotong pendek dan kata yang tak pantas diucapkan di depan umum dalam lagu baru "Rough Justice" juga dihilangkan. "The Rolling Stones memahami rencana kami yang hanya merendahkan volume mikrofonnya pada kedua moment itu," kata jurubicara NFL, Brian McCarthy, kepada Reuters. ABC Sports telah menyatakan perubahan kedua lirik dilakukan oleh NFL dan perusahaan produksinya. (*)
Copyright © ANTARA 2006