Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia terus mendorong peningkatan investasi dalam rangka akselerasi pertumbuhan ekonomi di seluruh Tanah Air dan Aceh khususnya
Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Aceh mengatakan untuk menghadirkan investasi di setiap kawasan maka dibutuhkan komitmen dari pemerintah daerah dan sinergi dengan semua pemangku kepentingan di daerah setempat.
“Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia terus mendorong peningkatan investasi dalam rangka akselerasi pertumbuhan ekonomi di seluruh Tanah Air dan Aceh khususnya,” kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan investasi berperan penting dalam pembiayaan pembangunan ekonomi daerah, pembukaan lapangan kerja, memperkuat pergerakan ekonomi daerah oleh sektor swasta, serta mampu meningkatkan kemampuan Sumber Daya manusia (SDM).
Pihaknya sangat mengapresiasi terhadap kebijakan Gubernur Aceh yang menerbitkan SK Gubernur Aceh No.570/1052/2021 tentang pembentukan satuan tugas percepatan investasi Aceh sebagai komitmen Pemerintah Aceh dalam menarik investasi di daerahnya.
Satgas Percepatan Investasi Aceh dibentuk untuk mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi penanaman modal untuk penguatan daya saing Aceh dalam perekonomian nasional dan internasional.
Target dan sasaran satgas percepatan investasi Aceh antara lain untuk meningkatkan realisasi investasi, penyelesaian izin investasi yang efisien dan mudah, serta menciptakan proyek investasi clean and clear yang sudah siap untuk ditawarkan atau Investment Project Ready to Offer (IPRO).
Achris mengatakan Bank Indonesia juga menjadi bagian dari linkage GIRU (Global Investor Relations Unit) – IRU (Investor Relations Unit) – RIRU (Regional Investor Relations Unit) yang memiliki jaringan di tingkat global melalui lima kantor perwakilan BI di luar negeri yaitu London, New York, Beijing, Tokyo, dan Singapura. Kantor perwakilan luar negeri Bank Indonesia dapat berperan sebagai ‘network’ dalam menjaring investor-investor potensial.
Ia mengatakan Bank Indonesia Provinsi Aceh yang berperan sebagai RIRU siap membantu dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam memetakan proyek-proyek clean and clear, mempersiapkan proyek-proyek potensial, dan memfasilitasi promosi proyek serta upaya debottlenecking apabila ditemukan hambatan dan kendala dalam proyek-proyek tersebut.
Ia mengatakan Bank Indonesia Provinsi Aceh terus bersinergi bersama dengan DPMPTSP dan dinas terkait sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Provinsi Aceh dalam peningkatan investasi di Aceh untuk terus mempromosikan proyek investasi di Aceh guna meningkatkan persepsi positif, serta menarik investasi di Provinsi Aceh demi mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di Aceh.
“Tujuan akhirnya adalah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh,” katanya.
Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Aceh, realisasi investasi Aceh pada 2021 mencapai Rp10,8 triliun terdiri atas PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) sebesar Rp7,9 triliun (72,77 persen) dan PMA (Penanaman Modal Asing) sebesar Rp2,9 triliun (27,23 persen).
Baca juga: BI: Aceh butuh distributor utama jalankan distribusi minyak goreng
Baca juga: BI dukung Gernas BBI Ragam Aceh lewat digitalisasi pembayaran
Baca juga: BI Aceh latih UMKM untuk tingkatkan potensi ekspor
Baca juga: BI dukung percepatan pembangunan Aceh
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022