Jakarta (ANTARA News) - Pengamat pasar Edwin Sinaga memperkirakan bahwa rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang akan meluncurkan berbagai instrumen, antara lain program paket stimulus, akan dapat mendorong ekonomi Indonesia semakin tumbuh.
Dalam program itu pemerintah AS akan mengeluarkan dana miliaran dolar AS yang akan dilempar ke pasar, terutama emerging market (pasar sedang tumbuh), seperti Indonesia, katanya di Jakarta, Senin.
Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa itu mengatakan, ekonomi Indonesia akan makin tumbuh, apalagi ditopang upaya pemerintah mengoptimalkan infrastruktur yang masih belum berjalan.
Apabila infrastruktur tersedia dengan baik, maka para pelaku bisnis akan dapat meningkatkan produksi, ucapnya.
Menurut Edwin, arus modal asing yang masuk ke pasar domestik juga akan beragam, mereka tidak hanya masuk ke instrumen Bank Indonesia (BI) tapi juga mulai merambah ke sektor riil.
"Kami optimis pemerintah sudah memikirkannya ke arah sana dan saat ini program perbaikan sektor rill juga sudah berjalan," katanya.
Selain itu, pemerintah juga harus dapat mengoptimalkan belanja modalnya ke sektor-sektor yang positif. Karena tanpa dukungan belanja modal itu, ekonomi nasional yang hanya didukung sektor konsumsi, investasi asing dan ekspor, maka dikhawatirkan sulit untuk mencapai target pertumbuhan tujuh persen.
Ia mengatakan, pemerintah juga harus membuat regulasi yang lebih menarik bagi pelaku asing sehingga mendorong mereka aktif bermain di pasar domestik.
(T.H-CS/S004)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011