"MotoGP 2022 merupakan perhelatan internasional yang menjadi kebanggaan Indonesia. Beberapa pemberitaan terkait penjualan tiket MotoGP yang rendah, itu tidak benar. Antusiasme masyarakat dan wisatawan terbukti sangat tinggi. Hal ini ditandai juga dengan tingkat reservasi dan booking akomodasi di kawasan Lombok yang meningkat pesat," kata Helson Siagian dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Berdasarkan laporan pihak Dinas Pariwisata Provinsi NTB kepada KSP, dari 17.833 total akomodasi yang tersedia, sebanyak 11.169 akomodasi atau 62 persen di antaranya telah tersewa. Dalam kurun waktu 4-7 Maret, sebanyak 547 akomodasi juga telah dipesan, katanya
Akomodasi tersebut tidak hanya berlokasi di Mandalika dan Mataram saja, tapi juga tersebar di Sembalun, Jerowaru, Gili, dan Tetebatu.
Sementara itu, di sisi transportasi tercatat lebih dari 15.000 tiket perjalanan udara menuju Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid telah direservasi pada 12-20 Maret 2022.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebelumnya menyebutkan sebanyak 60.000 tiket MotoGP Mandalika di hari ketiga atau saat hari perlombaan sudah terjual habis. Pihak penyelenggara juga berencana akan menambah 1.000 tiket lagi.
Helson mengatakan ajakan menonton MotoGP sebenarnya tidak hanya ditujukan kepada pegawai aparatur sipil negara (ASN), melainkan juga kepada seluruh masyarakat, khususnya warga NTB.
Untuk mendukung hal tersebut, Pemda NTB dan panitia penyelenggara telah menyediakan 10.000 tiket MotoGP dengan diskon hingga 70 persen, khusus untuk warga yang memiliki KTP NTB.
"Sebagai tuan rumah MotoGP, warga NTB diharapkan turut memeriahkan perhelatan yang berlokasi di halaman rumah mereka sendiri. Ini adalah terobosan agar masyarakat tidak hanya terlibat dalam proses pembangunan sirkuit Mandalika, namun dapat ikut menikmati ajang balapan bergengsi ini," ujarnya.
Baca juga: Polda siapkan pengamanan rute konvoi Presiden dan pembalap MotoGP
Baca juga: Sirkuit Mandalika siap gelar MotoGP
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022