Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menggandeng Microsoft sebagai mitra perusahaan untuk proses transisi sistem teknologi informasi dan menerapkan teknologi modern untuk karyawan.

"Kami menggunakan Microsoft Endpoint Manager untuk mengoptimalkan proses transisi," kata Arsitek Infrastruktur Teknologi dan Informasi Pertamina Hulu Rokan Yusfiannur dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Sejak 9 Agustus 2021 Pertamina Hulu Rokan resmi mengelola Blok Rokan yang sebelumnya dikuasai oleh Chevron Pasific Indonesia.

Pertamina lantas melakukan modernisasi proses transisi untuk mengoptimalkan sumber daya mengingat banyak sistem yang perlu dilakukan transisi di tengah situasi kerja hibrid yang memadukan kerja dari lingkungan kantor dan rumah. Selain itu modernisasi juga untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan mitra kerja.

Pertamina Hulu Rokan telah menyelesaikan transisi sistem operasi pada sekitar 26 backend system dan lebih dari 3.000 perangkat kerja dalam hitungan hari menggunakan Microsoft Endpoint Manager.

Hal ini memungkinkan perusahaan memangkas waktu dan sumber daya serta meminimalisir interaksi fisik antara tim teknologi dan informasi (TI) dengan jarak jauh tanpa mengkompromi produktivitas pengguna dan keamanan data.

Baca juga: Transformasi digital bantu Pertamina Hulu Rokan adopsi kerja modern

Penggunaan Microsoft Endpoint Manager dalam proses transisi menjadi bagian dari proyek percontohan bagi Pertamina sebagai perusahaan induk Pertamina Hulu Rokan dalam menerapkan konsep modern workplace, di mana perusahaan memberi kebebasan bagi karyawan untuk memilih sendiri perangkat yang ingin mereka gunakan, baik itu perangkat milik perusahaan atau perangkat pribadi.

Modern Work and Security Business Group Lead Microsoft Indonesia Wahjudi Purnama mengatakan keberhasilan transisi di tubuh Pertamina Hulu Rokan menjadi sah contoh praktek terbaik bagaimana pengimplementasian kerja secara hibrid dapat dilakukan secara sederhana.

"Ke depan, kami percaya bahwa kebutuhan hybrid work akan meningkat secara signifikan dan Microsoft siap untuk mendukung setiap penggunanya dalam implementasi cara kerja modern ini," kata Wahjudi.

Proses transisi Pertamina Hulu Rokan dimulai pada Januari 2021 dan dibagi menjadi enam tahap, yakni:

1. Perencanaan: Pada tahap ini, tim transisi menganalisis berbagai sistem yang perlu diubah, serta mengidentifikasi pengguna yang kritikal untuk mendukung operasi. Dengan demikian, pembaharuan dapat dilakukan secara gradual berdasarkan skala prioritas.
2. Proof of concept: Menguji desain dan fungsi, serta melihat performa solusi endpoint.
3. Cut over plan: Membuat rencana untuk pemutusan sistem dari perusahaan lama ke perusahaan baru yang akan dieksekusi pada saat transisi.
4. Apps packaging: Mengemas aplikasi-aplikasi untuk pengguna komputer yang kemudian tersedia di portal aplikasi perusahaan.

5. Build & piloting: Menguji keseluruhan rencana pada pilot user untuk memastikan seluruh skenario deployment dapat berjalan sesuai ekspektasi.

6. Deployment: Melakukan penghapusan sistem lama dan pengunduhan sistem baru (wipe and load) pada ribuan perangkat yang digunakan karyawan PHR dan mitra kerjanya. Pada proses deployment ini, seluruh sistem berganti menjadi sistem PHR tepat pada 9 Agustus 2021 pukul 00.00 WIB.

Baca juga: Pertamina Hulu Rokan buka lowongan kerja untuk masyarakat Riau

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022