"Saya sangat berharap masyarakat Indonesia akan mendoakan Ukraina, juga mendoakannya termasuk saudara-saudara muslim (Ukraina). Kami berharap masyarakat di Indonesia mau membantu apapun untuk mencegah bencana kemanusiaan," ujar Vasyl di Gedung Muhammadiyah, Jakarta, Kamis.
Dalam pertemuan itu, Vasyl berbincang bersama sejumlah Pimpinan Pusat Muhammadiyah baik secara langsung maupun melalui daring. Ia meminta dukungan doa dan moril agar invasi segera dapat dihentikan karena telah merenggut banyak korban sipil.
Baca juga: Bank Dunia: Inflasi terkait perang Ukraina bisa picu protes, kerusuhan
Vasyl bercerita kepada pimpinan Muhammadiyah bahwa situasi di Ukraina sangat berbahaya. Saat ini, kata dia, invasi tidak hanya menyasar tentara Ukraina saja, termasuk warga sipil menjadi korban. Bahkan Vasyl menyebut situasinya telah menjadi bencana kemanusiaan.
"Karena akarnya adalah neokolonialisme, yang harus kita akui, Ukraina berencana untuk menjadi bagian dari persatuan baru yang solid, sehingga metode tentara pendudukan penjajah (Rusia) benar-benar kejam dan tidak manusiawi," kata dia.
Di samping itu, ia juga menjelaskan bahwa di Ukraina ada komunitas muslim yang jumlahnya sekitar dua juta orang. Mereka bersama-sama dengan tentara Ukraina demi mempertahankan Tanah Airnya.
Baca juga: Menlu Inggris: Saatnya Barat jadi lebih keras terhadap Putin
Sementara perihal Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih tertahan di Chernihiv dipastikan aman. Mereka akan segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman dalam beberapa hari ke depan.
"Jadi mari kita berdoa dan berharap bahwa mereka akan mencapai tempat yang lebih aman, hari ini atau besok. Jadi, masih dalam perjalanan, tinggal sembilan orang lagi (WNI yang masih tertahan)," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa pihaknya mendukung perjuangan rakyat Ukraina dalam mempertahankan Tanah Air mereka.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Konstitusi jadi pegangan sikapi konflik Rusia-Ukraina
Menurutnya, Muhammadiyah akan memberikan bantuan kemanusiaan. Namun perihal bantuan apa yang akan diberikan, kata Mu'ti, Muhammadiyah belum bisa memastikannya karena harus berkoordinasi dengan Lazismu dan lembaga kemanusiaan internasional Muhammadiyah.
"Pada prinsipnya Muhammadiyah akan berusaha membantu saudara-saudara kita di Ukraina yang menjadi korban akibat peperangan ini. Tetapi memang kami akan menyalurkannya ke lembaga-lembaga internasional dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri," kata Muti.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022