"Potensi hujan lebat itu disebabkan suhu muka laut di NTT masih cukup hangat didukung oleh kondisi labilitas lokal yang kuat," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG, Agung Sudiono Abadi di Kupang, Kamis.
Baca juga: BMKG sebar informasi cuaca khusus selama side event G20 di Labuan Bajo
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT selama tiga hari ke depan (10-12 Maret 2022).
Agung menjelaskan di wilayah NTT bagian barat juga terpantau adanya daerah perlambatan kecepatan angin, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan (konvektif).
"Kondisi itu berpotensi menyebabkan hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," katanya.
Agung mengimbau warga di NTT agar mewaspadai dampak potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, maupun sambaran petir.
Baca juga: BMKG: Gelombang 2,5 meter berpeluang landa lima titik perairan di NTT
Baca juga: BMKG: Waspadai angin kencang di NTT dampak Siklon Tropis Anika
"Masyarakat yang bermukim di wilayah curam atau perbukitan agar lebih waspada jika terjadi hujan dalam waktu yang panjang," katanya.
Agung juga mengimbau warga NTT agar terus memantau perkembangan cuaca untuk memahami kondisi di daerah dengan mengakses layanan informasi yang tersedia selama 24 jam melalui kanal komunikasi yang disiapkan, yaitu nomor kontak (0380)881613 atau whatsapp 081139404264.
Selain itu, juga bisa melalui website: meteoeltari.com; email: met_kupang@yahoo.com, maupun aplikasi mobile INFO BMKG, kata Agung Sudiono Abadi.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022