Jambi, (ANTARA News) - Penebangan kayu liar (ilegal logging) di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Marangin, Provinsi Jambi disinyalir dimodali mafia kayu internasional melalui prosesi pencucian di Medan, Sumatera Utara dan Malaysia.Koordinator Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) "Sipoorak" TNKS Kab. Merangin, Eko Waskito (Bucek) di Jambi, Selasa (7/2) mensinyalir maraknya penebangan kayu di kawasan TNKS yang berbatasan dengan Bengkulu itu didalangi mafia internasional, sebab kayu produk TNKS bernilai ekonomis dan kualitas ekspor kelas A.Produk kayu tersebut masuk kualitas A karena umurnya mencapai ratusan tahun dan ukuran rata-rata diatas diameter 80 dan di ekspor ke pasar internasional seperti Eropa, Singapura, Jepang dan Amerika Serikat.Maraknya penebangan kayu di kawasan itu selama ini telah banyak diambil tindakan oleh pihak berwenang, namun sampai saat ini masih terus berlangsung.Dampak penebangan liar di kawasan TNKS tersebut telah menghancurkan habitat ekosistem dan keanekaragaman hayati dan merugikan negara.Ia mengatakan, ekspor kayu kualitas A seperti kayu ramin ke Malaysia selama ini banyak diperoleh dari kawasan TNKS melalui mafia internasional.Industri kayu Malaysia menyebutkan mampu mengekspor kayu kualitas ke pasar internasional hanya `isapan jempol` karena kayu-kayu tersebut diperoleh dari sejumlah daerah di Indonesia termasuk Jambi tanpa dokumen resmi.(*)
Copyright © ANTARA 2006