Kepala Seksi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Selatan, Kristi Endrawati, di Kalianda, Sabtu, mengatakan, semua penderita telah ditangani dan telah dilakukan pencegahan.
Menurutnya, jumlah tersebut tergolong tinggi dengan penderita tersebar di seluruh kecamatan terhitung sejak Juli hingga Agustus 2011.
Pemicunya, katanya, karena musim kemarau ini membuat sejumlah sumber air mengering sehingga banyak warga mengonsumsi air kurang higienis untuk keperluan sehari-hari.
Kemudian, pada musim kemarau ini banyak debu beterbangan terutama di jalan-jalan yang membawa penyakit di masayarakt yang tempat tinggalnya banyak debu.
Namun, katanya, faktor utama juga karena saat bulan puasa sampai Lebaran tingkat konsumsi masyarakat meningkat terutama makanan yang berasal dari pusat penjualan seperti pasar.
"Makanan tersebut masih diragukan kehigienisannya baik dalam pembuatan maupun lingkungan," katanya.
Ia menjelaskan, meskipun banyak jumlah penderita tersebut, bukan merupakan kejadian luar biasa karena semuanya tertangani dengan baik tanpa ada korban meninggal.
Untuk mengatasi ini, katanya, Dinkes telah mendistribusikan obat oralit dan kaporit agar dapat menekan jumlah penderita di seluruh kecamatan.
Kemudian, lanjut Kristi, pihaknya juga telah menyiagakan petugas untuk memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat agar senantiasa menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Selain itu, warga diimbau agar mengonsumsi makanan dan minuman yang benar-benar higienis dan agar terhindar dari penyakit tersebut terutama anak-anak.
"Penderita diare khususnya anak-anak agar segera membawanya ke puskesmas terdekat untuk segera ditangani karena kekebalan tubuh anak kecil masih lemah," katanya. (ANT-048/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011