Kupang (ANTARA News) - Warga di sekitar lereng Gunung Anak Ranaka, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), terutama di sekitar kali Waiteko dan Waireno, diminta untuk tidak beraktivitas, setelah status gunung tersebut dinaikan dari Waspada (Level II) ke Siaga (Level III).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT), Tini Thadeus, mengatakan bahwa rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, agar warga di sekitar kali Waiteko dan Waireno dilarang melakukan aktivitas.
"Sudah ada larangan agar warga di dua kali itu tidak melakukan aktivitas apa pun," kata Tini dari Ruteng, yang dihubungi via telepon selulernya, Sabtu.
Larangan yang direkomendasikan PVMBG itu, menurut dia, karena jika terjadi letusan pada gunung Anak Ranaka, maka aliran erupsi lava akan melalui dua kali tersebut, sehingga aktivitas warga penggali pasir (Sertu) untuk sementara dihentikan.
Dia mengemukakan, PVMBG juga menghimbau agar warga di sekitar lereng gunung Anak Ranaka tetap tenang, dan tidak mengambil langkah-langkah inisitaif sendiri sambil menunggu perkembangan aktivitas gunung tersebut.
"Masyarakat dihimbau tetap tenang, jangan panik sampai ada imbauan resmi dari pemerintah," katanya.
Sejauh ini, menurut Tini, pemerintah daerah dan BPBD terus melakukan sosialisasi kepada warga terkait peningkatan status gunung tersebut. Namun, belum ada langkah-langkah antisipasi yang diambil, termasuk mengevakuasi warga di lereng gunung itu.
"Jika harus dilakukan evakuasi, maka diutamakan bagi warga rentan, seperti lanjut usia dan orang cacat," katanya.
Berdasarkan hasil pemantauan aktivitas gunung tersebut, kata Tini, belum menunjukan adanya peningkatan, seperti terjadi letusan-letusan kecil, atau keluarnya asap solfatara dari kawah gunung tersebut.
"Debu atau awan putih dari perut bumi belum muncul ke permukaan," katanya.
PVMBG Bandung telah menaikan status Gunung Anak Ranaka menjadi siaga atau level III, karena adanya peningkatan aktivitas, sejak 8 September 2011 lalu.
Aktivitas kegempaan Gunung Anak Ranaka mengalami peningkatan, dan asap putih juga terlihat sudah membumbung dari puncak gunung itu. Kubah lava gunung itu makin membesar, dan menyimpan bahaya jika runtuh dan dapat menghasilkan aliran awan panas.
Gunung Anak Ranaka terkahir meletus Pada 11 Januari 1988 lalu dengan ketinggian asap hingga 8 kilometer (km) disertai luncuran aliran awan panas. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011