untuk menjangkau sarana kesehatanIndragiri Hilir (ANTARA) - Kantor Bea Cukai Tembilahan memberikan dua speedboat kayu 40 PK kepada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Rabu, untuk dijadikan ambulans air yang bisa melayani masyarakat.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Riau Agus Yulianto mengatakan, dua kapal kayu yang menjadi barang milik negara sudah mendapat persetujuan hibah sesuai peraturan oleh Menteri Keuangan.
Agus mengatakan speedboat yang dihibahkan tersebut merupakan wujud kepedulian Bea Cukai Tembilahan agar bisa dijadikan transportasi laut untuk kebutuhan mobilisasi masyarakat pesisir.
"Latar belakang hibah tersebut adalah letak geografis Inhil yang terdiri dari pulau-pulau kecil di sekitar daerah pesisir. Ini menjadikan speedboat sangat penting sebagai alat transportasi yang dibutuhkan untuk mobilisasi masyarakat sehari-hari, termasuk untuk menjangkau sarana kesehatan," ujar Agus di Tembilahan.
Baca juga: Percepatan vaksinasi di Tanjab Barat gunakan ambulans air
Baca juga: Pemprov DKI luncurkan kapal ambulans untuk Kepulauan Seribu
Dua speedboat dengan nilai Rp100 juta tersebut akan dihibahkan ke dua desa di Inhil yakni Desa Tanjung Pasir dan Desa Kuala Selat. Kedua desa tersebut merupakan desa pesisir dengan penduduk asli dari Kabupaten Indragiri Hilir, Suku Duanu.
Agus meminta agar ambulans air ini dapat dimanfaatkan serta dirawat sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang.
Sementara Ketua Suku Ikatan Keluarga Duanu Riau (IKDR) Kabupaten Inhil, Hasanuddin mewakili dua kepala desa yang menerima hibah mengucapkan terima kasih atas hibah ambulans air yang diberikan. Ia menjelaskan warga yang berada di daerah pesisir sangat membutuhkan transportasi tersebut.
"Kami sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah, Alhamdulillah beberapa bulan yang lalu sempat berdiskusi dengan kepala KPPBC TMP C Tembilahan, bahwa ada dua speedboat yang akan dimusnahkan, lalu saya memberikan ide agar itu dijadikan ambulans laut, karena masyarakat sangat membutuhkan," ungkapnya.
Dia mengaku, masyarakat pesisir sangat membutuhkan transportasi laut sebagai akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Semoga dengan adanya bantuan hibah ini bisa membantu masyarakat khususnya di Desa Tanjung Pasir dan Desa Kuala Selat.
Baca juga: POLTERA luncurkan kapal ambulans untuk masyarakat Kepulauan Madura
Dua speedboat dengan nilai Rp100 juta tersebut akan dihibahkan ke dua desa di Inhil yakni Desa Tanjung Pasir dan Desa Kuala Selat. Kedua desa tersebut merupakan desa pesisir dengan penduduk asli dari Kabupaten Indragiri Hilir, Suku Duanu.
Agus meminta agar ambulans air ini dapat dimanfaatkan serta dirawat sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang.
Sementara Ketua Suku Ikatan Keluarga Duanu Riau (IKDR) Kabupaten Inhil, Hasanuddin mewakili dua kepala desa yang menerima hibah mengucapkan terima kasih atas hibah ambulans air yang diberikan. Ia menjelaskan warga yang berada di daerah pesisir sangat membutuhkan transportasi tersebut.
"Kami sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah, Alhamdulillah beberapa bulan yang lalu sempat berdiskusi dengan kepala KPPBC TMP C Tembilahan, bahwa ada dua speedboat yang akan dimusnahkan, lalu saya memberikan ide agar itu dijadikan ambulans laut, karena masyarakat sangat membutuhkan," ungkapnya.
Dia mengaku, masyarakat pesisir sangat membutuhkan transportasi laut sebagai akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Semoga dengan adanya bantuan hibah ini bisa membantu masyarakat khususnya di Desa Tanjung Pasir dan Desa Kuala Selat.
Baca juga: POLTERA luncurkan kapal ambulans untuk masyarakat Kepulauan Madura
Baca juga: FTUI rancang kapal ambulance tangani pasien COVID-19
Baca juga: Legislator: kapal ambulans dibutuhkan warga pesisir Batam
Pewarta: Adriah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022