London (ANTARA News) - Dunia mempunyai tujuh tahun untuk mengambil keputusan vital dan menerapkan langkah-langkah guna mengekang emisi gas rumah kaca atau mungkin sudah terlalu lambat, Perdana Menteri Inggris, Tony Blair mengatakan Selasa. Blair menyatakan perang melawan pemanasan global hanya akan dimenangi jika Amerika Serikat, India dan China menjadi bagian dari kerangka kerja yang memasukkan sasaran dan yang mensukseskan pakta iklim Protokol Kyoto 1992. "Jika kita tidak menemukan kesepakatan yang benar secara internasional selama periode setelah Protokol Kyoto akan kedaluwarsa -- yakni pada 2012 -- jika kita tidak melakukan hal itu, maka saya rasa kita dalam bahaya yang serius," katanya di depan sebuah komite parlemen, seperti dilaporkan Reuters. Ditanya apakah dunia mempunyai tujuh tahun untuk menerapkan langkah-langkah menyangkut perubahan iklim sebelum masalahnya mencapai "titik kritis", Blair menjawab: "Ya". Uni Eropa, Jepang dan dunia industri selebihnya sedang menerapkan pengurangan wajib emisi gas yang memerangkap panas dari pembakaran bahan bakar fosil di bawah Protokol Kyoto. Presiden AS George W. Bush keluar dari Kyoto pada 2001, dengan alasan akan merugikan perekonomian Amerika dan bahwa negara-negara berkembang dikecualikan. Ia lebih suka meminta perusahaan AS untuk ikut dalam program pengurangan emisi sukarela. Blair mengatakan target merupakan kunci bagi kelanjutan Kyoto manapun. "Ini hanya dapat dilakukan jika anda punya kerangka kerja yang, pada akhirnya, memiliki sasaran di dalamnya. Jika anda tidak sampai pada tahap tersebut, bahayanya adalah anda tidak pernah punya insentif yang tepat untuk sektor swasta agar banyak berinvestasi di sektor teknologi lingkungan," ia mengatakan. Para menteri lingkungan di Montreal Desember menyepakati peta untuk memperluas Kyoto dan untuk melakukan pembicaraan yang akan menyertakan Amerika Serikat dan negara-negara berkembang dalam kerangka kerja mendatang. Blair mengatakan itu merupakan "awal" dari konsensus internasional dan bahwa komentar Bush dalam Pidato Kenegaraannyan minggu lalu bahwa Amerika "kecanduan minyak" merupakan sebuah pertanda perubahan perasaan namun ia mendesak Bush supaya melangkah lebih jauh. "Saya rasa terdapat tanda-tanda perubahan nyata," ia mengatakan. "Saya rasa jika anda dapat menemukan suatu cara untuk memastikan insentif yang tepat diberikan tanpa Amerika merasa ada keinginan untuk menghalangi pertumbuhan ekonominya, maka saya rasa kita dapat menemukan jalan terobosan." Blair juga mengatakan ia rasa tidaklah realistis untuk mengharapkan suatu kesepakatan internasional menyangkut pembatasan perjalanan udara untuk mengekang polusi dan ia menolak gagasan Inggris mengenakan pajak secara unilateral atau bilateral atas penerbangan komersial. "Saya tidak dapat memahami sendiri bahwa anda akan mampu, secara artifisial melalui mekanisme yang didasarkan pada konsumen, untuk mencampuri perjalanan udara. Saya tidak dapat mengerti bahwa anda akan memperoleh suatu persetujuan internasional untuk itu dan saya akan mengkawatirkan pajak khusus di Inggris," ia mengatakan. (*)

Copyright © ANTARA 2006