Tegal (ANTARA News) - Para peternak sapi di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, meminta pemerintah menghentikan impor daging sapi dari sejumlah negara tetangga, sebab kebijakan tersebut mengakibatkan para peternak sapi lokal mengalami kerugian.
"Pemerintah diharapkan mengkaji kembali kebijakan tersebut, agar peredaran daging impor tidak bebas masuk dan mendominasi pasar-pasar tradisional di daerah termasuk di Kabupaten Tegal, karena kebutuhan daging sapi di wilayah Tegal sudah dapat dipenuhi peternak sapi lokal," kata salah seorang peternak sapi, Abdul Wahid, saat berdialog dengan Menteri Pertanian RI, Suswono, di Slawi.
Menurut koordinator daging sapi itu, selama ini para peternak sapi lokal mengalami kerugian akibat masuknya daging sapi dari luar daerah, seperti dari Pati dan Surakarta ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tegal serta serbuan daging impor, sehingga para peternak semakin menderita.
Ia mengatakan, harga daging sapi impor lebih rendah dari harga daging lokal maupun sapi dari luar daerah lainnya, sehingga masyarakat lebih memilih membeli daging sapi impor.
Padahal, lanjutnya, populasi sapi di wilayah Tegal cukup untuk kebutuhan seluruh warga setempat, bahkan saat Lebaran 2011, para peternak berhasil menjual 100 ekor sapi.
Untuk mengembangkan dan memberdayakan sapi lokal, katanya, salah seorang peternak sapi di Kabupaten Tegal telah menyediakan lahan seluas 14 hektare untuk budidaya sapi lokal agar pemerintah menghentikan impor sapi atau minimal mengurangi kuota impor daging untuk tahun sekarang dan seterusnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Suswono, mengatakan selama ini jumlah sapi lokal belum mampu memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, sehingga pemerintah melakukan impor sebanyak 30 persen dari total kebutuhan untuk menutupi kekurangan tersebut. (ANT/281)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011