Peran serta masyarakat yang disiplin akan prokes dan bersedia untuk divaksin sehingga Omicron bisa dikendalikan.

Jakarta (ANTARA) - Kalangan DPR RI mengapresiasi kinerja Pemerintah mengendalikan gelombang ketiga COVID-19 varian Omicron dan meminta pemerintah menyiapkan skenario peralihan pandemi ke endemi di Tanah Air.


"Apresiasi bagi Pemerintah yang berhasil mengendalikan Omicron penyebab utama gelombang ketiga COVID-19 yang ditandai tren terus menurunnya laju reproduksi virus di delapan provinsi besar," kata anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto di Jakarta, Rabu.
Ia menilai Pemerintah telah berhasil mengendalikan dan menurunkan kecepatan penularan COVID-19. Hal itu ditandai angka harian yang terus menurun. Selain itu, yang mendapatkan perawatan di rumah sakit juga terus menurun. Begitu pula, tingkat kesembuhannya meningkat.

Menurut dia, jika angka-angka itu konsisten turun dan vaksinasi pertama dan kedua mencapai 70 persen, perlu persiapan skenario peralihan ke endemi.

"Maka, Pemerintah perlu segera menyiapkan skenario pandemi ke endemi secara bertahap agar pemulihan ekonomi segera terjadi," ucapnya.

Selain itu, kata dia, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan tetap harus terus berlanjut. Selain itu, juga soal vaksin bagi kelompok lansia, komorbid, anak-anak, dan vaksin booster perlu terus ditingkatkan.

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay juga bersyukur gelombang ketiga varian Omicron di Tanah Air tidak sampai memorak-porandakan pertahanan kesehatan sebagaimana terjadi pada gelombang kedua varian Delta.

"Kami juga mengapresiasi kinerja dari Pemerintah yang selama ini sudah banyak berbuat melakukan antisipasi dalam rangka memutus mata rantai virus dan juga membumihanguskan COVID-19," kata Saleh.


Disebutkan pula bahwa persiapan telah dilakukan pemerintah dalam hadapi gelombang ketiga COVID-19, di antaranya fasilitas kesehatan atau rumah sakit khusus COVID-19 hingga obat-obatan yang disiapkan sebelum Omicron merebak di Indonesia.

Ia juga mengapresiasi Pemerintah yang telah memiliki sukarelawan yang cukup tangguh dalam mengantisipasi pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini.

"Kami juga merasa bahwa apa yang dilakukan Pemerintah itu sebetulnya sudah menunjukkan arah yang positif," ucapnya.


Dengan demikian, tingkat keterisian rumah sakit saat ini rendah walaupun jumlah orang yang positif COVID-19 cukup tinggi. Hal itu juga diikuti dengan keberhasilan Pemerintah melakukan vaksinasi nasional.

"Internasional mengakui bahwa tingkat vaksinasi di Indonesia relatif cukup berhasil, sekarang kita juga dapat apresiasi dari negara-negara lain dan juga mereka memberikan donasi vaksin kepada kita atau hibah," katanya.

Hal senada juga dikatakan oleh anggota Komisi IX DPR Saniatul Lativa. Dia mengatakan bahwa kasus Omicron menurun tidak lepas dari sinergisitas dan kerja sama semua pihak.

"Termasuk peran serta masyarakat yang disiplin akan prokes dan bersedia untuk divaksin sehingga Omicron bisa dikendalikan," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota: Batam telah lalui puncak gelombang Omicron

Baca juga: Warga Aceh terinfeksi COVID-19 bertambah 129 orang

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022