Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indoensia (BEI) Jumat dibuka naik tipis tertahan oleh kondisi harga saham yang telah memasuki area jenuh beli (overbought).

IHSG dibuka menguat 7,48 poin atau 0,18 persen ke posisi 4.012,87. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga naik 1,86 poin atau 0,26 persen ke posisi 711,54 poin.

"IHSG dalam posisi overbought pada perdagangan hari ini sehingga menahan penguatan indeks lebih tinggi," kata analis saham dari Milenium Danatama Sekuritas, Abidin di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, saham-saham sektor infrastruktur, agrikultur, konsumer, keuangan dan perdagangan sudah dalam posisi yang "overbought".

"Jika sentimen positif masih minim baik di dalam negeri maupun eksternal diperkirakan indeks BEI akan bergerak cenderung melemah ke kisaran 3.970 poin hingga 4.050 poin," kata dia..

Ia menambahkan, sentimen dari AS yang belum ada tanda-tanda dalam memperbaiki data ekonomi menjadi positif membuat pelaku pasar kecewa.

"Pidato gubernur The Fed yang tidak mengindikasikan adanya paket stimulus untuk membantu perekonomian Amerika membuat investor kecewa dan melakukan aksi jual," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, pengumuman dari lembaga pemeringkat the Fitch yang menyatakan adanya potensi penurunan peringkat utang Jepang dan China semakin menambah kekhawatiran investor akan resesi ekonomi.

Analis Samuel Sekuritas Christine Salim menambahkan, IHSG diperkirakan akan kembali bergerak "sideways" dengan kecenderungan koreksi seiring investor akan melanjutkan aksi ambil untung (profit taking) yang sudah mulai dilakukan sejak kemarin, Kamis (8/9).

"Beberapa saham yang masih berpotensi mengalami tekanan `profit taking` antara lain saham-saham sektor perbankan dan otomotif," ujar dia.

Bursa lainnya seperti bursa indeks Hang Seng menguat 152,79 poin (0,77 persen) ke level 20.067,36, indeks Nikkei-225 naik 7,99 poin (0,09 persen) ke level 8.801,11, dan Singapura Straits Times melemah 2,80 poin (0,10 persen) ke level 2.853,37. (ANT)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011