Mendagri menuturkan di Jakarta, Kamis, jika mundurnya Dicky disebabkan adanya kendala atau masalah dalam melaksanakan tugas sebagai Wakil Bupati, maka sebaiknya dibuka komunikasi atau dialog untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Mendagri secara pribadi berpendapat akan lebih ideal jika Dicky Chandra tidak mundur dari jabatannya dan tetap berpasangan dengan Bupati Garut hingga masa jabatan mereka berakhir.
"Alangkah idealnya kalau terus bersama-sama. Kalau ada masalah dalam pelaksanaan tugas itu bisa dikomunikasikan, rumuskan bersama-sama. Kalau ada visi yang tidak sejalan, itu bisa disatukan," kata Gamawan.
Mendagri meminta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk memfasilitasi dialog antara Bupati dan Wakil Bupati Garut, beserta dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Mendagri menuturkan, Dicky Chandra mempunyai hak untuk mundur dari jabatannya dan ada mekanisme pengunduran diri yang diatur undang-undang. Meskipun demikian, ia berharap ada solusi yang bisa diambil sehingga Bupati dan Wakil Bupati Garut tetap dapat bekerja bersama-sama.
"Mundur itu kan ada prosedurnya, ada proses dulu. Banyak hal yang bisa dilakukan, alangkah ideal kalau bisa (bersama-red), kecuali kalau alasannya sangat subyektif. Kalau karena tidak mampu, maka itu soal lain," katanya.
Sementara itu, sebelumnya, Wakil Bupati Garut Dicky Chandra diinformasikan berencana mengundurkan diri dari jabatannya.
Menanggapi informasi ini, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap dan meminta Wakil Bupati Garut Dicky Chandra tidak mengundurkan diri dan bisa tetap melanjutkan roda pemerintahan di Kabupaten Garut dengan Bupati Aceng HM Fikri.
"Sikap saya, berharap pasangan Pak Aceng dan Pak Dicky Chandra terus berlanjut bahu membahu menjalankan tugas dan membangun Garut sampai akhir masa jabatannya," kata Ahmad Heryawan, di Gedung Pakuan Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Rabu.
Ditemui di Gedung Pakuan, setelah bertemu dengan Gubernur Jabar, Dicky Chandra mengaku dirinya belum mempunyai pengalaman sehingga memutuskan mundur dari jabatannya.
Akan tetapi, kata Dicky, tentang pengunduran dirinya tersebut bisa saja tidak jadi dilakukan kalau masyarakat masih menginginkan ia menjabat sebagai Wakil Bupati Garut.
"Memang saya harus jujur mengakui tidak memiliki banyak pengalaman dan saya harus sadar diri tidak mampu membantu Pak Bupati. Saya ini terlalu banyak kelemahan dari sisi pengalaman," kata Dicky.
Dicky tidak membantah adanya ketidaksinkronan antara dirinya dengan Bupati Garut.
Menurut dia, perbedaan prinsip yang ramai diberitakan oleh media massa beberapa waktu lalu juga bukan masalah pokok.
"Jadi memang ada perbedaan prinsip, tetapi seharusnya tidak menjadi masalah. Toh masih banyak yang bisa berhasil. Tetapi mungkin saya saja tidak mampu mengimbangi," katanya.
(T.H017/R007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011