Khartoum (ANTARA News/AFP) - Pemberontak Sudan, Rabu, mengalami kekalahan besar dari Tentara Sudan di perbatasan negara bagian yang tengah berperang, Blue Nile, kata Juru bicara Tentara Sudan, setelah utusan AS memperingatkan bahwa konflik adalah penghalang untuk meningkatkan hubungan.
"Angkatan bersenjata bentrok dengan sisa-sisa Tentara Pembebasan Rakyat Sudan (SPLA) pada Rabu sore dekat kota Bau di negara bagian Blue Nile negara, dan menimbulkan kerugian besar pada mereka," kata Sawarmi Khaled Saad seperti dikutip oleh Kantor berita resmi SUNA.
Sejumlah tentara juga tewas dan terluka dalam bentrokan, ia menambahkan, tanpa memberikan rincian jumlah korban di kedua belah pihak.
Para pemberontak di Blue Nile, yang berbatasan dan memiliki hubungan sejarah dekat dengan Sudan Selatan yang baru merdeka, tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar.
Bentrokan pecah di ibukota negara Damazin Jumat lalu, antara tentara dan pasukan SPLA yang setia kepada gubernur terpilih Malik Agar dan dengan cepat menyebar ke daerah lain.
Yahia Muhammad Kheir, penguasa militer yang baru dilantik Blue Nile yang menggantikan Agar, mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa, kecuali untuk beberapa bentrokan di sebelah selatan negara bagian, situasi "sangat tenang."
Sebelumnya pada Rabu, Princeton Lyman, utusan AS, mengatakan kepada wartawan bahwa pertempuran di perbatasan-perbatasan negarabagian Blue Nile dan Kordofa Selatan merupakan hambatan bagi upaya meningkatkan hubungan yang dicari Khartoum sebagai penghargaan atas mengijinkan bagian selatan untuk memisahkan diri dua bulan lalu.
"Tentu saja kita tidak dapat maju ... jika kita memiliki konflik besar, dan kita memiliki masalah kemanusiaan dan hak asasi yang belum ditangani," katanya.
(G003/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011