Jakarta (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meminta Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengembangkan prestasi olahraga melalui pendekatan industri agar olahraga menjadi salah satu pilihan karier, kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa dalam Rapat Anggota Komite Olimpiade Indonesia Tahun 2022 di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa.

“Jika kita ingin olahraga maju, kita harus melakukan pendekatan secara industri. Cara-cara konvensional harus ditinggalkan. Lihat saja sepak bola di Eropa dan bola basket di Amerika. Hal itu mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Suharso dalam rilis pers KOI, Selasa.

“Kita sebagai negara yang besar, masih melakukan cara-cara konvensional. Saat Asian Games sukses, kita bertepuk tangan, tapi setelahnya apa? PON kita buka dengan tepuk tangan, setelah itu apa?” katanya lagi.

Dalam rapat itu Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari mengajak seluruh federasi olahraga nasional anggota untuk melepaskan ego sektoral demi meningkatkan prestasi olahraga Indonesia.

Baca juga: Menpora : Atlet berprestasi harus dicetak dalam kerangka desain

Dia meminta federasi olahraga aktif berdiplomasi bersama federasi olahraga regional bahkan internasional demi membuka berbagai peluang, salah satunya kesempatan Indonesia agar menjadi tuan rumah kejuaraan-kejuaraan dunia.

Pria yang akrab disapa Okto itu kembali menegaskan komitmen KOI untuk bekerja demi kepentingan para anggota dan atlet dalam meningkatkan prestasi pada tingkat dunia.

"Saya bersama KOI tidak akan berhenti untuk memperjuangkan menempatkan kualitas terbaik Indonesia di organisasi internasional, baik itu Asian Federation maupun International Federation seperti yang kita lakukan di beberapa cabang olahraga,”

“Saya juga akan berjuang membawa event-event besar tingkat dunia, baik multievent maupun single event seperti World Cup dan World Championship ke Indonesia,” tutup dia.

Baca juga: Olimpian dukung DBON dengan asa prestasi atlet meningkat di Olimpiade

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022